part 43

392 14 0
                                    

*  *  *

*

*

Jeno, Lucas, Mark serta Xiaojun, mereka semua tengah menikmati acara makan siang mereka di restoran terdekat dari kantor Mark. Hari ini jadwal kerja mereka tidak terlalu sibuk jadi mereka bisa menikmati pertemuan mereka yang bisa terbilang sangat jarang ini.

"Jeno! apa kau tidak ingin pergi berjalan-jalan menikmati hari-harimu yang menyedihkan ini?" ucap Xiaojun membuka pembicaraan.

Acara makan siang mereka telah selesai beberapa menit yang lalu, kini mereka menikmati acara berbincang-bincang mereka.

"ya, mungkin nanti?" jawab Jeno seadanya.

Lucas menukikkan alisnya bingung, pemuda ini sudah bekerja terlalu keras dan menghabiskan banyak waktu istirahatnya untuk bekerja, tidakkah anak ini merasa lelah (?) Lucas yang melihatnya saja sudah lelah.

"kau jangan terlalu memaksakan diri Jeno, bagaimana jika nanti kau sakit? siapa yang akan mengurusmu?" timpal Lucas.

"Lucas benar, Jeno kau bekerjalah seperlunya, jangan memaksakan tubuhmu, nanti kau bisa sakit" ujar Mark.

"baiklah baiklah"

"oh iya, aku harus pergi, Daddy bilang ingin bertemu denganku hari ini, aku duluan"

Jeno pergi dengan tergesa-gesa meninggalkan mereka dengan tatapan saling bertanya. Harusnya Jeno memberikan penjelasan dulu kepada mereka baru bisa pergi setelahnya.

*

*

*

"kenapa Daddy suka sekali mengatur hidupku?" suara dengan nada berteriak itu menggema dalam ruangan yang kedap suara ini.

Taeyong hanya bisa mengusap lembut pergelangan tangan anak bungsunya. Berharap bisa menghilangkan emosi yang sedari tadi menggerogoti hati anaknya.

"kenapa Dad? kenapa?" kali ini suaranya terdengar lirih dengan emosi yang ditahan.

"Daddy hanya ingin anak Daddy bahagia Jeno, orang tua mana yang ingin anaknya hidup menderita?" tegas Jaehyun.

"tapi aku sudah bahagia, aku hanya perlu menemukan Jaemin dan kami akan bahagia bersama"

"apa yang kau harapkan darinya? bagaimana jika dia membencimu? bagaimana jika dia tidak ingin lagi bertemu dan melihatmu?"

Jeno menengadahk kepalanya menghadap Jaehyun, yang dikatakan oleh Jaehyun ada benarnya, bagaimana jika Jaemin sekarang sedang berusaha mati-matian untuk menghindarinya (?) Toh, selama ini dia berusaha menemukan Jaemin namun hasilnya selalu saja abu-abu. Tidak ada titik terang yang jelas tentang keberadaan Jaemin.

"kau hanya perlu bertemu dengannya dan urus urusan kalian, jika kalian sama-sama tidak menginginkan pernikahan ini, itu bagus untukmu, Daddy pergi"

Jaehyun melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Jeno dan Taeyong yang terdiam.

Kenapa hidupnya jadi kalau begini (?) Kehilangan Jaemin saja sudah membuatnya stress ditambah lagi dengan pernikahannya yang sudah diatur oleh Daddy nya tanpa sepengetahuan dirinya. Benar-benar diluar dugaannya.

My Destiny Is With You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang