Beberapa menit yang lalu bel istirahat telah berbunyi, Azura dan Azela sudah duduk di meja kantin dengan santai sambil menunggu kevya membawa pesanan mereka.
"Pesanan datang!"seru kevya yang baru datang bersama adkel (adek kelas) yang membawa nampan berisi bakso yang mereka pesan.
"Makasih," ucap Azura dan Azela bersamaan pada adkel itu setelah mangkuk bakso itu sudah didepan mereka.
"H-ha?" beo adkel itu bingung sekaligus heran.
Bukannya wajar dia heran? Seorang queen bullying berterimakasih? mustahil mendengar kata itu jika Azura bukan berbicara dengan Keenan.
"Makasih?" Ulang Azura dengan intonasi bertanya, sedangkan Azela sudah meracik baksonya tak peduli.
"E-eh i-iya," gugup adkel itu, kemudian permisi dan pergi dari sana.
"Kek nya kita kelupaan mesen minuman deh," celetuk Azura yang sadar.
"Lah iya! astagaa," Kevya juga tersadar sedangkan Azela tetap melanjutkan makannya dengan santai.
"Tar gue aja yang mesen," putus Azura berdiri langsung pergi. Bahkan, ia tidak menanyakan Azela dan kevya mau minum apa.
"AZURA!"
Baru saja berjalan beberapa langkah, dirinya sudah dipanggil oleh seseorang yang bahkan tak dikenalnya.
"Apa?" tanya Azura dingin seraya melihat name tag cowok yang memanggilnya, kemudian bergantian melihat sekilas tiga orang disamping cowok itu.
"Protagonis?" batin Azura terkejut namun dengan cepat merubah raut wajahnya.
"Udah gue duga Lo gak amnesia kan? Buktinya, Lo ngurung Mina di toilet!" tuduh cowok itu, Keenan Arvian Zionanda.
Ish ternyata drama!
Drama murahan!
Udah gue duga Azura tuh pura-pura.
Udah kecelakaan masih gak tobat, ck!
Dan banyak lagi bisik-bisik yang menjelek-jelekkan Azura atas tuduhan tak berdasar Keenan.
"What? Punya bukti apa Lo?!" ketus Azura tak terima dirinya difitnah.
"Siapa lagi kalo bukan Lo yang ngurung Mina di toilet?! Cuma Lo yang benci Mina!" bukan Keenan yang menjawab namun cowok lain, namanya Kaiza Wendy Nareska.
Di meja, Azela dan kevya langsung melihat ke arah Azura saat mendengar ucapan Kaiza tadi ditambah bisik-bisik siswa yang disana.
"Wahh seru nih," gumam Azela yang langsung berdiri dan dengan cepat berjalan menuju Azura, dibelakangnya Kevya juga mengikut karna kepo.
Saat sampai Azela bukannya bertanya kenapa, bola matanya malah tertuju pada cowok yang menarik perhatiannya.
"Ganteng," gumam Azela saat melihat cowok yang berada disamping cowok yang tepat didepan Azura.
"Kenapa?" dingin cowok yang di tatap Azela.
"Lo ganteng," puji Azela tanpa sadar, dan hal itu membuat Azura reflek menginjak kaki kiri Azela agar sadar.
"Astagaa muka! Mau taro mana muka gue!!" batin Azela menjerit, wajahnya sudah memerah sangking malunya.
Sedangkan orang yang dikatakan Azela ganteng, cowok itu yang bernama Arvel steev Argenta malah tersenyum tipis. Hal itu semakin membuat Azela dua kali lipat malu.
"Apa nih?" seru kevya yang berusaha mencairkan suasana yang canggung.
"Suruh temen Lo minta maaf ke Mina!" suruh Keenan.
"Harus banget?" tanya Kevya tersenyum meremehkan.
"Cuma minta maaf! Susah banget," sindir Kaiza.
"What for?" tanya Azura sekenanya.
"Lo itu udah ngurung Mina di toilet. Tapi, masih bisa merasa gak bersalah? Dimana empati Lo sebagai manusia?!" Ketus cowok lain, Erzel Kevano Arsyelo.
"Tapi gue gak ngerasa ngelakuin itu tuh?" ucap Azura malas sambil meniup kuku-kukunya acuh.
"Caper Lo kelewatan tau ga?" marah Kaiza, dan hal itu membuat Azura semakin naik pitam. Apa-apaan cowok ini, mulutnya lemes banget.
"Maaf-maaf aja nih yaa, gue gak kurang kasih sayang makanya harus caper sana-sini!" jawab Azura.
"Ck, Lo itu emang caper namanya juga jalang kurang bela-"
Plakk
Tamparan mendarat di pipi kaiza yang belum selesai melanjutkan ucapannya, oleh Azura yang emosi.
"Sadar gender! Lo cowok ga cocok mulut lemes!" kata Azura dengan nafas yang memburu karena emosi, ia belum pernah di katain begitu.
"DENGERIN! GUE AZURA TRINASYA AUDREY, GA AKAN NGEDEKETIN KEENAN ATAU MINA-MINA ITU!!"
"JADI KALO MINA LUKA ATAU MATI SEKALIPUN? GA ADA SANGKUT PAUTNYA KE GUE!" Teriak Azura dikantin sehingga semua orang disana heran sekaligus tak percaya.
Tidak mungkin seorang Azura move on? Tapi maaf itu Ayara gadis gila nilai bukan gila cowok.
Setelah mengatakan itu Azura pergi diikuti Azela dan kevya keluar kantin itu, dengan wajah sombongnya Azela mengibaskan rambut panjangnya saat akan berbalik menuju pintu luar kantin.
"Lo percaya?" tanya Erzel.
"Ga," jawab Keenan pede bahwa Azura tak mungkin move on darinya.
"Sama," Sahut Erzel.
~Tbc
•
•
•
Ni chapter gj sumpahBantu vote prenn!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestie be Twins [END]
Teen Fiction"Ngepet yok!" ajak Ayara. "Ayo, tapi ngepet cuma jadi babi sama jaga lilin yaa? Gada ritual lain?" tanya Leana. _-_-_-_ "Kurang asem banget! Masa gue jadi figuran?!" -Azela. "Dari pada antagonis yang akhirnya meningsoy?" -Azura <><><> Ayara Trisya...