12.Dia!

21.8K 1K 2
                                        

    Setelah kejadian dimana Azela tersiram air, ia langsung berlari menuju toilet.

"LO PADA LUPA KITA SIAPA?!" bentak Azura yang marah.

"M-maaf Ra kita ga—"

"Halah bacot Lo semua! Awas Lo ga minta maaf!" marah Azura lalu meninggalkan tiga gadis itu.

"Aish! Kok jadi gini sih," bingung salah satu gadis itu, Selin.

"Kita sih ceroboh," ucap gadis lain, Mitha.

"Udahlah udah kejadian mening kita minta maaf," ajak gadis lain, Shafa.

Ketiga gadis itu pergi membeli seragam baru ke koperasi lalu memberikannya kepada Azela di toilet wanita.

"Aduhh maaf ya zel kita beneran itu bukan buat Lo," jelas Mitha.

"Iya, trus itu mau buat siapa?" bukan apa-apa Azela hanya kepo.

"Murbar," jawab Selin, dari cara mereka berbicara Azela dapat menyimpulkan pemilik tubuh asli ini akrab dengan tiga gadis ini.

"Lah? Mening tobat deh Lo pada," nasehat Azela.

"Itu kan Lo yang nyuruh, gimana dah?" bingung Shafa.

"Ha? Gue?"

"Iya Lo bilang siapa pun yang deketin dia harus dikasih pelajaran," lanjut Shafa membuat Azela memelototkan matanya kaget.

"Ha? Iya kahh? kalo gitu gausah dilakuin lagi deh," suruh Azela yang sudah tau maksud perkataan itu.

"y-yaudah."

"Wahh ini gue harus gimana ya? Langsung gue putusin aja atau lanjutin perjuangan si Azela asli," gumam Azela setelah kepergian ketiga gadis tadi.

"Perjuangan apaan zel?" tanya Azura yang baru datang bersama Kevya.

"Ntar deh gue critain, mau gue tutupin juga bakal Lo pada tau," ujar Azela yang sebenarnya kaget tapi biasa aja.

"Oke oke di cafe Cherry ya pulsek," semangat kevya yang diangguki twins a.

💫💫💫

Saat ini tiga gadis yang selalu bersama itu sudah duduk di meja pojok kanan cafe Cherry.

"Jadi apa?" tanya kevya yang kepo tingkat dewa.

"Pesen dulu lah bjirr masa kita kayak numpang duduk doang?" sewot Azela.

"Iya juga ya," gumam kevya.

"Mbaa!" panggil Azura.

"Iya mau pesan apa kak?" tanya waiters itu.

"Es matcha aja tiga," putus Azela malas jika bertele-tele.

"Si anjing ambil keputusan sendiri," ucap kevya julid.

"Bacot."

"Udah ege buru cerita gak sabar nih gue," ucap Azura malas melihat dua orang ini.

"Jadi gue tuh punya cowo—"

"Lah parah Lo ngga pernah cerita," potong Kevya.

"Jangan di potong bangsat!" sarkas Azura malas ia sudah sangat kepo.

"Nah, cowo gue ini tuh cuek cuek bebek mana kagak nganggap gue lagi," jelas Azela lalu menghela nafas dana agak sedikit dramatis.

"Yang dimimpi gue itu ya itu Ra, bisa dibilang ingatan si ituu, si Nia temennya si Mina ngasih tau gue kalo cowo gue itu pacaran sama gue cuma karna gue mirip sama orang yang dia suka," lanjutnya.

"Whatt? Jahat banget jadi cowok!" simpul Azura.

"Ya mau gimana lagi," acuh Azela.

"Trus cowok Lo itu siapa?" tanya kevya malas melihat Azela bertele-tele.

"Nah iya siapa?" tanya Azura kepo.

"Ini kak pesanannya," ucap waiters yang baru datang dengan nampan berisi tiga es matcha.

"Ganggu aja ni waiters," gumam kevya.

"Makasih mbaa," balas Azura.

"Cielah sok sopan Lo," ledek Azela.

"gue emang sopan kalii."

"Udah lah lanjut," cerocos Kevya.

"Sampe mana tadi?" tanya azela.

"Yaelah zelangkung jujur pen gue jual ke om-om pedo deh Lo!" ketus kevya kesal mengundang tawa Azura.

"Nyenyenye"

"Udah cowok Lo itu siapa?"

"Arvel,"

"WHATT?"

~Tbc

Maap kalo gj ya hee soalnya aku masih pemula.
Tinggalin jejak ya prenn!
Babaiii lopyuuuu


Bestie be Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang