3.sekolah

21K 945 7
                                    

    Dua gadis kembar itu telah siap dengan seragam sekolah Star High School, sekolah ini merupakan sekolah unggulan bergensi, tidak sembarang orang yang dapat bersekolah disana.

Sekarang kedua gadis itu sedang makan dimeja makan berdua karena Rafa sudah kekantor dan mama Meysa sedang kedapur sebentar.

"Elaa cepett," Azura kesal karena Azela bisa-bisanya belum selesai makan padahal makanannya bisa disamakan dengan makanan kucing, sangat sedikit.

"Apa sih!" sinis Azela lalu melanjutkan makannya dengan santai.

Krekk

Srettt

Kursi yang diduduki Azela ditarik paksa Azura, setelah itu Azura menarik kerah belakang seragam Azela membuat sang empu terkejut.

Untung saja ia sudah selesai menelan makanan dimulutnya, kalau tidak mungkin dia sudah terbatuk-batuk sekarang.

"Lepas anjir!"

"Mulutnya!" tegur Meysa yang baru datang dari dapur.

"Haha, maaf Ma. Ini nih si Azura narik narik ga jelas," adu Azela.

Mereka memang tak apa tidak memakai embel-embel 'kak' karna hanya berbeda 7 menit.

"Ga jelas? Lo dari tadi santai-santai anj–" kesal Azura yang hampir saja mengatakan kata mutiara didepan Meysa.

"Iya deh iya, udah ayo," ucap Azela dengan wajah tak bersalah.

"Sabar Ra," gumam Azura yang naik pitam.

"Mah kita berangkat yaa..." pamit Azura lalu menarik tangan Azela pergi dari sana menuju mobil.

๑⁠'⁠•⁠.̫⁠ ⁠•⁠ ⁠'⁠๑

Mobil berwarna hitam yang sangat dikenal siswa SHS atau star high school itu baru saja sampai di parkiran SHS.

Eh Mak Lampir udah datang

Gue kira setelah kecelakaan bakal mati eh taunya masih hidup

Ngapa balik sih

Aduhh kasian Mina bakal dibully lagi setelah sekian lama

Ihhh geram bettt sama Azela kok masih bela Azura, udah tau Azura salah

Cantik cantik tapi hatinya jelek

Masih banyak umpatan yang diberi ketika mobil itu berhenti, namun kedua gadis yang didalam mobil itu malah tertawa.

"Jirr, baru sekolah aja udah di jelekin. Makin banyak deh pahala gue," dramatis Azela.

"Mari gemparkan SHS dengan perubahan queen ini," ucap Azura dengan senyum manisnya.

"Lo senyumnya gak nakutin anjir," ucap Azela membuat drama sok keren mereka berhenti di tengah jalan.

"Kan muka gue ini kiyowo, bukan serem kayak situ," ejek Azura.

"Kita ini kembar ya anjir," sinis Azela.

"Iya kita kembar. Tapi, gak mirip-mirip amat," bangga Azura membuat Azela memandang malas.

"Iya maap, sekarang kita keluar aja," sesal Azura membuat Azela kembali bersemangat.

Beberapa menit kemudian kedua gadis itu keluar dengan wajah yang tersenyum manis, katanya mengawali hari pertama sekolah harus dengan senyuman agar harinya baik.

"Anjir serasa artis gw diliatin melulu," narsis Azela.

Memang benar mereka menjadi sorotan mulai dari keluar dari mobil hingga berjalan menuju kelasnya.

"Ho'oh." Itulah balasan Azura.

"BENTAR!! KELAS KITA DIMANA ANJIR!" teriak Azura tiba-tiba membuat seluruh siswa kaget termasuk Azela.

"Gausah triak juga napa?" ucap Azela dengan senyum tertekan.

"WOII RAELA!" teriak seorang gadis yang berlari menuju tempat twins a berhenti.

"Raela sapa anjir?" bingung Azura.

"Astaga cafek bangett," keluh gadis itu setelah sampai di depan twins A.

"Ayo kekelas gue udah dikasih tau sama bonyok lo pada, kalo Lo sama Lo amnesia," ucap gadis itu yang masih ditatap bingung twins A.

"Raela itu panggilan Lo berdua Ra yang digabungin sama Ela, males tau harus manggil pake spasi spasi segala," jelas gadis itu.

"Owhh gitu, trus Lo siapa?" tanya Azura.

"Oke, kita kenalan ulang."

"Kevya Giantara."

"WHATT?" pekik Azura dan Azela reflek membuat semua orang menutup telinga mereka.

"Kevya?" beo Azela yang mengingat Kevya tukang hotspot mereka, eh? maksudnya temen mereka sebelum transmigrasi.

Bedanya kevya disana nama belakangnya Geovani sedangkan yang ini Giantara, masih ingat di bab pertama?

"Iya gue Kevya temen Lo pada yang anti pek pren. Udah ah jan banyak bacot! Yuk kelas," ajak kevya lalu menarik dua gadis yang heran itu menuju kelas mereka, 11 MIPA 2.

"Yang ngebacot kan dia?" gumam Azela sebelum mereka benar-benar pergi dari sana.

Disisi lain...

Kelima lelaki yang tak jauh dari tempat Azura dan Azela, sedari tadi selalu memperhatikan Azura dan Azela.

"Cih, drama," decih lelaki yang berada ditengah dengan smirk.

"Cabut," ucap lelaki lain yang berada disamping lelaki yang tersenyum smirk tadi.

Setelah ucapan lelaki itu, kelima lelaki itu pergi dari sana dengan kepala yang terlarut dalam pikiran mereka masing-masing.

~Tbc


Santai-santai dulu ye kan.

Bantu vote prenn!

Bestie be Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang