39.alasan

10.7K 441 6
                                    

Setelah dari toilet Azela dan Naeva kembali. Azela menarik Naeva agar duduk di kursi, ia juga menarik Nia untuk duduk dikursi yang dibuatnya saling membelakangi.

"Lo ngapain?"tanya Nia.

"Ini tuh permainan kursi-kursi itu loh, lupa gue namanya. Pokoknya ntar gue buat musik sambil nunggu kita beraksi"jelas Azela meyakinkan.

"Ada ada aja tapi gas lah"kata Naeva membuat Azela tersenyum manis tanpa mereka ketahui senyum itu berganti dengan senyum smirk.

Dengan cepat Azela mengambil pisau kecil dari tangan Nia. Yap, Nia selalu memegang pisau kecil itu.

Azela tersenyum dan dengan cepat mengikat Nia dan Naeva dengan kuat-kuat.

Nia terkejut. "Tangkap dia!!"Perintah Nia menatap Azela tajam.

Azela tersenyum bak psikopat sambil memegang pisau kecil milik Nia.

"Mau maju sekarang? Soalnya temen-temen gue sama polisi udah didepan atau? Mau pisau ini ngukir tubuh kalian?"alibi Azela dengan raut serius.

Dua suruhan Nia itu tidak terlalu takut dengan pisau yang di maksud Azela, tapi jika saat mereka melawan Azela tiba-tiba polisi sudah masuk? Habislah riwayat mereka, Sehingga mereka berdua buru-buru lari lewat pintu belakang.

"Aduh ga setia bangett"ejek Azela.

"Lo kira bisa provokasi gue?"tanya azela.

"Azela gue ga segan-segan bunuh Lo!"peringat Nia.

"In your dream dear, Lo kira Lo bakal lepas?"sinis Azela berjalan mendekat dengan tatapan dibuat kosong seperti psikopat yang ingin membunuh.

Hahaha

Hahaha

Azela tertawa ngakak, apa Nia dan Naeva takut dengannya?

"Anjir seorang Nia yang di rumorkan udah bunuh adiknya sendiri takut sama gue?"

"Ekspresi gue terlalu meyakinkan ya? Iyalah kan sering baca novel psycho"canda Azela.

"Azela!"panggil seseorang membuka pintu gedung tua itu dan seketika heran menatap Azela yang tersenyum manis dengan pisau yang ditangannya.

"Lo bunuh orang?"tanya Azura.

"Apa-apaan! Ngga yaa, gue cuma nakut-nakutin eh mereka takut"jelas Azela lalu melempar pisau itu.

Azura berlari lalu memeluk Azela. "kenapa nih? Masa Lo kangen gue?"canda Azela.

Tiba-tiba Meysa dan Rafa datang memeluk Azela. "sayang mama ga ada niatan ja-"

"Apasih ma itutuh Azela bilang untuk bertahan hidup! ahayy"

"Gue kira audio itu beneran gilaa" Kata Azura.

"Kagak lah gue mah mana baperan"ucapnya.

"Nah Lo"tunjuk Azela pada karel.

"Tuh si Naeva masih nunggu Lo! Tapi kata Nia Lo malah lupain Naeva"jelas Azela.

"Gue ga pernah lupain lo va, gue ga pernah suka azura. Gue pura-pura jadi tunangan Azura itu karna ancaman Nia, Alfarel saksinya"jelas Karel membuat Naeva bingung.

"Apa-apaan Alfa dibilang saksi! Lo kira ini di persidangan?!" Cetus Azura.

"Tapi emang iya Alfa tau?" Lanjutnya menatap bertanya Alfarel.

"Iya"jawab Alfarel seadanya.

"Nah kan Va lo tuh di provokasi Nia"ucap Azela.

"S-sorry, gue terlalu percaya"Kata Naeva.

Bestie be Twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang