35.Terungkap

2 4 0
                                    

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, sore itu Aslina dkk sudah siap berangkat menuju tempat yang Ardan katakan kemarin.

Disisi lain....

"Lo yakin rencana kita bakal berhasil? " Tanya seorang pemuda kepada gadis yang duduk dihadapannya "Tenang, sebentar lagi gue bakal lakuin bagian gue. " Balasnya sambil tersenyum miring

"Tapi kayaknya rencana lo bakal gagal berantakan, " Ucap seseorang yang mulai beranjak dari meja yang dia duduki tadi

Mereka yang mendengar hal itu sontak menegang, kenal. Sangat kenal dengan suara itu "Sebentar lagi kelakuan lo berdua bakal terungkap dan buat lo Clara, lo enggak cukup cerdik. Rencana lo juga terkesan terburu-buru sampai lo lupa bahwa tempat tersebut mempunyai sistem keamanan. " Lanjutnya masih menatap keduanya dengan sorot tajam.

"A-Ardan ini enggak seperti yang lo maksud. Gu-gue.... " Ucap Clara dengan terbata, sungguh ia sangat takut sekarang. Ya, seseorang itu adalah Ardan yang juga datang kesana seperti rencana awal.

Tak berbeda dengan Kevin, ia juga panik sebab tertangkap basah mengikuti rencana yang disusun oleh Clara.

"Enggak usah jelasin apapun lagi, semua yang gue dengar udah cukup buktiin kalau lo yang jebak gue. " Ucap Ardan

Kevin yang melihat Ardan yang fokus pada Clara berencana ingin melarikan diri namun diluar dugaan tempat itu ternyata sudah disewa oleh Ardan dan hal itu juga yang membuat Ardan menyuruh pihak Cafe mengunci pintu sampai seseorang yang ia tunggu datang.

"Lo enggak bakal bisa lari dari sini, kevin. " Ucap Ardan menghentikan langkah Kevin.

.............

"Ayo berangkat, gue penasaran Bukti apa yang bakal dia tunjukin. " Ucap Aslina kepada teman-temannya.

Diperjalanan tidak ada perbincangan yang terlalu berarti.

"Lin, kalau misalnya nih Ardan enggak salah lo bakal maafin dia gitu aja? " Tanya Vivi kepada Aslina

"Kayaknya enggak, gue bakal liat perjuangan dia dulu. " Ucap Aslina dengan senyum misterius

"Apa rencana lo? " Tanya Sena penasaran "Liat aja nanti. "

Setelahnya hanya keheningan sampai mereka tiba ditempat yang dituju.

"Udah sampe, ayo turun. " Ucap Sena lalu mereka semua mengangguk dan mulai turun menuju pintu cafe.

Ting!

Ardan
Msk lwt pntu blkng

Pesan masuk melalui ponsel Sena "Kita lewat pintu belakang, Ardan yang nyuruh. " Ucapnya yang kemudian mereka semua mulai melangkah menuju belakang cafe.

Tidak lama mereka sampai dan mulai mendorong pintu kecil dibelakang bangunan tersebut hingga berderit sedikit lalu mulai melangkah masuk hingga sampai diruangan utama cafe.

Para pengunjung lain yang melihat kehadiran mereka mulai keluar melalui pintu belakang yang diarahkan langsung oleh pihak cafe, kecuali Ardan dan kedua orang lainnya yang memang ditahan, lebih tepatnya Ardan yang menyuruh pihak cafe menahan Kevin dan Clara.

"Akhirnya kalian sampe juga, " Ucap Ardan dengan tenang menatap keempat gadis itu.

Sementara para staff cafe mulai beringsut untuk meninggalkan ruang utama cafe membiarkan mereka bertujuh "Ayo liat kelayar yang ada disana, itu yang gue mau kasih liat sama kalian. " Lanjutnya

Terputarlah sebuah rekaman CCTV yang merekam kejadian malam itu, dimana terlihat seseorang yang dibawa kedalam sebuah kamar hotel yang diluar ada seorang gadis yang berdiri hingga tak lama orang yang membawa orang tersebut keluar.

Hingga video berakhir mereka dapat berasumsi bahwa ini semua direncanakan "Awalnya gue cuma mau nunjukin hal ini sama kalian berempat tapi karena pelaku udah ada disini juga yaa sekalian aja kan? " Ucap Ardan yang diakhiri dengan nada tanya

"Bohong! Ar, lo jangan mau lari gitu aja dong setelah make gue, " Ucap Clara mulai memulai dramanya "Gue cinta sama lo dan saat lo bilang mau gue ya gue turutin tapi sekarang? Lo malah buang gue gitu aja, lo jahat Ar, lo jahat. " Sekarang Clara juga sudah mulai meraung seakan mendalami drama yang ia lakukan

Plak!

"Murahan! Apa tadi lo bilang kak? Cinta? Demi cinta lo mau hah?! " Amukan Aslina tidak bisa terkendali lagi "Lo bahkan menjatuhkan harga diri lo untuk sebuah cinta? Kalau lo mau Ardan ambil aja tapi jangan dengan cara menjatuhkan harga diri lo! " Lanjutnya masih menatap Clara dengan mata memerah sementara Clara memegangi pipinya yang panas akibat tamparan adik tingkatnya itu.

"Na, maksud lo apa bilang kayak gitu? Kenapa lo mau gue sama dia? " Ucap Ardan marah saat mendengar kekasihnya merelakan ia dengan yang lain

"Gue ikhlas kalau misalnya lo mau Ardan, gue emang benci sama lo tapi cara bermain lo yang murahan! " Lagi, amarah gadis itu masih memuncak

Ardan langsung memeluk Aslina, tidak. Bukan ini yang ia inginkan, ia bahkan tidak menyangka gadisnya mengatakan hal itu "Na... Jangan kayak gini, jangan pernah bilang kayak gitu. " Ucapnya sesegukan.

Aslina melepaskan pelukan Ardan secara perlahan dan tersenyum tipis....

..........
Penasaran?

TBC
Jangan lupa vote dan komen

Thankyou.

My Boyfriend Is Most Wanted[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang