36.Terungkap 2

2 4 0
                                    

Before part....

Aslina melepaskan pelukan Ardan secara perlahan dan tersenyum tipis

..............

"Gue tau dan sebenarnya gue juga enggak mau lakuin ini kak, tapi gue harus lakuin ini. Ada yang jauh lebih sayang sama lo Kak dan masalah lo cinta sama dia atau enggak itu bakal tumbuh seiring berjalannya waktu. Gue ikhlas kalau lo sama dia. Permisi. " Ucap Aslina mulai melangkah pergi diikuti ketiga gadis lainnya

Ardan yang melihatnya langsung menahan pergelangan gadis itu "Na, gue enggak salah dan gue udah buktiin itu Na. " Ucapnya dengan suara serak dan bergetar.

Lagi dan lagi Aslina melepaskannya "Makasih udah buktiin itu kak dan bukti itu belum cukup karena gue enggak liat apa yang lo lakuin didalam sana sama dia. " Ucapnya dan benar-benar pergi meninggalkan Ardan yang menunduk dan tangan yang terkepal dan meninggalkan cafe tersebut, sungguh hanya Aslina yang bisa membuatnya uring-uringan seperti ini.

Sementara Clara mulai mendongakkan kepalanya dan tersenyum miring "Gue berhasil Vin, gue berhasil kalahin dia. Ardan sekarang milik gue! " Ucapnya dengan nada rendah namun tajam

Setelahnya Clara beranjak pergi meninggalkan Kevin yang sekarang serba salah, ia tidak mungkin mendekati Aslina sekarang terlebih Aslina salah satu penyebab apa yang telah terjadi.

Aslina sudah sampai dirumahnya sedang teman-temannya memilih pulang kerumah masing-masing.

Ia melangkah masuk menuju kamarnya lalu membersihkan diri, hari ini cukup berat untuknya sebab meski ia sudah tahu yang sebenarnya ia belum punya niat memaafkan Ardan. Ia hanya butuh waktu.

Setelah membersihkan diri ia mulai terlelap menuju alam mimpi.

Disisi lain....

Saat ini Ardan sangat frustasi sama apa yang terjadi hari ini.

Setelah kembali dari cafe ia memutuskan untuk pergi kelapangan Atlanta, menenangkan diri dengan basket sepertinya bagus.

Ia perlahan turun menuju lapangan memantul-mantulkan beberapa kali bola berwarna orange itu dan....

Shot!

Masuk sesuai perkiraan.

Hal itu berulang tak lupa keringat sudah terasa membanjiri seluruh tubuhnya.

Buk!

Merebahkan tubuhnya dengan nafas tersengal setelah memasukkan bola orange itu yang entah berapa puluh kali sambil pandangannya melihat langit malam ditaburi banyak bintang.

Setelah nafasnya sedikit teratur, ia memutuskan bangkit dan berjalan menuju motornya lalu pulang.

...........

TBC
Udah segitu dulu yah see you next chap, jangan lupa votement thank you♡

My Boyfriend Is Most Wanted[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang