My Boyfriend Is Most Wanted[end]

39.Balikan

Pagi hari sudah tiba dan seorang gadis sudah siap dengan seragam sekolah putih abu-abu yang sudah melekat sempurna ditubuhnya.

Sayup-sayup saat ia melangkah menuju halaman depan ia mendengar Ayahnya yang tengah berbincang dengan seseorang.

Langkahnya terhenti saat melihat Ardan yang ternyata orang yang berbincang dengan Ayahnya. Tapi, kenapa pemuda itu ada disini? Batinnya bertanya

Ardan yang melihat kehadirannya hanya tersenyum yang tentu saja ia balas.

"Ayah, aku berangkat yah. " Ucap Aslina sembari mencium punggung tangan sang Ayah "Saya juga pamit om, mau anterin Aslina. " Kata Ardan yang juga melakukan hal yang sama

"Ayo, entar lo telat. " Ucapnya dan berlalu menuju kendaraan beroda dua yang sudah terparkir dihalaman rumah gadis itu.

"Kenapa jemput? Maksud gue, kan lo udah lulus harusnya lo harus cari univ bukannya malah berkeliaran dan justru jemput gue sepagi ini? " Tanya Aslina memasang wajah bingung

"Ada yang mau gue omongin sama lo, entar pulang sekolah gue jemput, " Ucapnya membalas pertanyaan gadis itu yang sejujurnya sangat banyak itu
"Ayo naik, lo enggak mau telatkan? " Lanjutnya

Mau tak mau Aslina segera menaiki kendaraan roda dua itu dan perlahan melaju meninggalkan pekarangan rumah minimalis itu.

Tidak terasa mereka sudah sampai diparkiran, banyak yang menatap Ardan dengan bingung sebab mereka tahu Kakak kelas mereka yang satu itu sudah lulus satu bulan lalu.

"Yaudah, masuk gih. Sorry enggak bisa anterin sampe depan kelas seperti biasa. " Ucap Ardan setelah Aslina turun

"Iya, gue bisa sendiri lo-nya aja yang ngotot mau anterin gue. " Balas Aslina mendelik menatap sang kekasih

Ardan yang mendapat reaksi seperti itu hanya terkekeh "Yaudah, gue pergi yah. Nanti gue jemput. " Ucapnya dan berlalu meninggalkan parkiran

Sebenarnya banyak yang menyaksikan interaksi keduanya terlebih saat Ardan terkekeh tadi banyak yang mengabadikan hal itu menggunakan kamera ponsel.

Setelah berlalunya Ardan, Aslina dengan santai mulai melangkah menuju kelasnya.

'Kalian sadar enggak sih, sejak Kak Ardan pacaran sama Aslina ekspresi dia tuh enggak cuma datar doang. '

'Hooh, kalian lihatkan tadi dia ketawa. Jarang banget gue liat ekpresi dia yang itu. '

'Iyaa mana manis banget lagi, ekpresinya kayak lebih positif vibes. '

Koridor menuju kelasnya ia banyak mendengar bisik-bisik tapi ia tidak peduli akan hal itu, ia hanya fokus meneruskan langkahnya.

Sesampainya dikelas ia lebih memilih membaca sebuah novel sebab teman-temannya belum memperlihatkan batang hidungnya.

Saking asiknya membolak-balik lembaran novel ia tidak sadar bahwa kelasnya sudah sangat ramai, termasuk teman-temanya juga sudah tiba.

"Asik banget tuh kayaknya. " Ucap seorang gadis yang langsung duduk disebelahnya.

Aslina yang mendengarnya lebih memilih fokus dan mengabaikan celetukan itu.

"Kata anak-anak lo dianter Kak Ardan hari ini.? " Tanya Sena yang sudah duduk dibangku depan dengan posisi menghadap kearahnya.

Pertanyaan gadis lainnya yang membuatnya hanya berdehem mengiyakan.

Tak lama seorang guru perempuan masuk kedalam kelas dan pelajaran pertamapun dimulai.

Kring....

"Pelajaran hari ini saya tutup sampai ketemu minggu depan. Kalian bisa istirahat, permisi. " Tutup guru tersebut dan melangkah meninggalkan ruang kelas tersebut.

"Terima kasih bukk... "

Setelahnya mereka semua berbondong-bondong ke kantin guna mengisi energi yang sempat terkuras selama pembelajaran.

"Pesan seperti biasa aja dan samain biar enggak ribet. " Ucap Liontin yang langsung disetujui oleh mereka.

Tak lama kemudian makanan mereka datang dan mereka mulai menikmati makanan dengan khidmat.

Jam sekolahpun berakhir dan seperti yang dijanjikan pagi tadi Ardan sudah berada diparkiran dan menunggu sang kekasih.

Tak berselang lama Aslina dkk sudah berjalan menuju parkiran "Ayok. " Ucap Ardan setelah gadis tersebut menghampirinya

"Guys, gue duluan yah. " Ucapnya yang diacungi jempol oleh mereka bertiga.

............

To Be Continue....
Jangan lupa vote dan komen

Thankyou.