34.Klarifikasi 2

2 4 0
                                    

Ardan saat ini sedang kembali mendatangi hotel tempat mereka mengadakan pesta semalam.

"Selamat datang ada yang bisa saya bantu Mas? " Tanya resepsionis dengan sopan "Boleh saya lihat rekaman CCTV semalam Mbak? " Balasnya

"Mohon maaf Mas, untuk hal itu kami tidak bisa menunjukkannya sebab termasuk dalam privasi pengunjung kami. " Ucapnya menjelaskan secara halus "Saya hanya ingin memastikan sesuatu Mbak, tolong bantu saya. " Ucapnya masih berusaha

"Maaf- "
"Ada apa ini? " Ucapan sang resepsionis terpotong sebab seseorang datang "Ada yang ingin melihat rekaman CCTV Pak, namun itu termasuk pelanggaran privasi. " seorang pria paruh baya kisaran umur 40 tahun-an memperhatikan Ardan dan tersenyum tipis "Bisa bicara sebentar Mas? " Tanyanya pada Ardan dan dibalas anggukan "Baik, ikut saya. " Ucapnya dan berjalan menuju sofa yang terdapat dilobby hotel "Apa bisa anda jelaskan kenapa anda ingin melihat rekaman CCTV yang terpasang dihotel ini? " Tanyanya membuka obrolan "Seseorang menjebak saya dan saya cuma ingin memastikan dugaan saya Pak. " Ucapnya sopan "Baik, anda bisa ikut saya. Tenang, saya manager hotel ini. " Ucapnya lagi dan berjalan menuju sebuah ruangan yang dipenuhi banyak monitor dan menampilkan banyak kegiatan yang sedang berlangsung dihotel tersebut "Sebutkan waktu dan tanggalnya. " Ucap pria paruh baya itu "18 September jam 20.00-23.00 " Jawabnya yang kemudian diketik dikeyboard

Lama mereka menyaksikan namun pada jam 21.30 terekam jelas Ardan sedang dibopong oleh seseorang yang tak lain Kevin dan seorang gadis yang menunggu didepan pintu sebuah kamar dan dalam rekaman tersebut juga beberapa menit kemudian Kevin yang tadi membopongnya keluar namun tidak dengan gadis itu, tunggu. Ia sempat melihat gadis itu, tidak salah lagi itu adalah Clara.

Ternyata benar dugaannya itu adalah Clara dan apakah mereka bekerja sama?

Direkaman selanjutnya pada pukul 23.45 Clara keluar dari kamar tersebut dan tidak pernah kembali lagi.

Ck, wanita yang menjijikkan. -Batinnya mengumpat

"Boleh saya minta salinan rekamannya pak? " Tanyanya yang dimana penjaga CCTV tersebut sebenarnya tidak ingin memberikannya namun si pria paruh baya itu mengangguk mengiyakan.

Setelah dari ruangan CCTV Ardan dan pria paruh baya itu mulai berjalan kembali kelobby, Ardan mengucapkan banyak terima kasih.

"Terima kasih pak, berkat bapak saya bisa menyelesaikan masalah yang sedang saya alami. Saya pamit dulu sekali lagi terima kasih. " Ucapnya dan berjabat tangan yang dibalas senyum tipis serta anggukan.

Setelah dari hotel ia memilih untuk pulang terlebih dahulu dan mengistirahatkan tubuhnya.

Malam ini ia masih berusaha menghubungi Aslina namun berakhir dengan semua sosial medianya yang diblokir.

Disisi lain....

"Lo yakin mau break? " Tanya salah satu gadis kepada Aslina dan dibalas anggukan

"Tapi tadi sore lo ketemu sama Kak Ardan kan? " Tanya gadis lainnya kali ini

"Wehh wehh Kak Ardan Dm gue ini, gimana dong? " Ucap gadis lainnya yang heboh ditengah ketegangan ini

"Enggak usah diladenin, gue udah ketemu dia tadi dan kemungkinan dia sekarang lagi nyari bukti. " Ucap Aslina mengistrupsi

Gadis-gadis itu adalah Vivi, Sena, dan Liontin. Mereka berkumpul dikamar Aslina sembari berdiskusi tentang hal yang terjadi antara kedua sejoli yang sedang terjadi kesalahpahaman ini.

Ting!

Ardan
Gw udh nemu bukti
Ksih tau Aslina
Temuin gw bsk dicafe S
Jam 15.00

Kalian jg bs ikut

Bunyi nontifikasi dari Ponsel salah satu gadis, Sena.

Setelah membacanya, Sena menunjukkan hal tersebut pada mereka bertiga.

"Enggak usah dibales. Kita datang aja besok. " Ucap Aslina yang diangguki setuju oleh mereka yang ada disana.

..............

TBC
Udah segitu dulu yah see you next chap, jangan lupa votement thank you♡

My Boyfriend Is Most Wanted[end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang