7. Dunia yang berbeda

134 22 18
                                    

Vote dulu biar gemes! ☃️❄️🌨️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu biar gemes! ☃️❄️🌨️

Well, happy reading. 🌬️

⋆୨♡୧⋆

Gava merebahkan diri di kasur apartemennya setelah selesai mandi. Ia biarkan tubuh bagian atasnya terbuka memperlihatkan perut kotak-kotak yang seksi itu, rambutnya masih setengah basah. Iris rosegold Gava menerawang langit-langit kamar.

Ratusan misscall dari Zanila, Gava abaikan. Ia belum mau berkomunikasi dengan gadis itu. Gava butuh waktu untuk sendirian, tanpa diganggu oleh siapa pun.

Saat hendak bangun, Gava merasakan pergelangan tangannya terganjal oleh sesuatu. Ia angkat tangannya ke udara, bandul cantik berbentuk snowflake  membuat Gava perlahan menarik senyumannya.

Snowflake tersebut berkilau ketika terkena sinar lampu dan Gava tidak menyadari bahwa tanda lahir yang ada di kepalanya juga ikut menyala.

Lama menatap gelang tersebut, akhirnya Gava bangun dari posisi tidurnya lalu berjalan ke arah lemari untuk mengambil baju.

Dering ponsel kembali memecah kesunyian kamar, Gava jengah, ia raih ponselnya untuk dimatikan. Namun, satu nama terpampang di sana, membuat Gava mengurungkan niatnya untuk menonaktifkan benda pipih tersebut.

Panggilan itu Gava angkat, kakinya berjalan ke arah balkon kamar.

"Papa Ano ...,"

Eilano. Eilano Angkaramurka, pamannya.

"Sudah di apartemen?"

Gava mengangguk. "Iya, baru aja selesai mandi."

"Gava jangan pergi-pergi lagi. Kamu pikir menghilang selama sepuluh hari dan mematikan telfon adalah hal yang benar?"

"Gava, kan udah minta maaf."

"Papa mau ungkit! Kamu jangan bandel kalau dibilangin orang tua. Moma kamu khawatir, gimana kalau dia sakit?"

Gava memejamkan mata beberapa detik. Terdengar suara grasak-grusuk di seberang sana.

"Gava, ini Mama Shaen. Jangan dengerin Papa Ano, dia galak banget, makin galak. Papa Ano cuma lagi capek aja, baru pulang kerja soalnya."

"Iya, Mama. Gava paham."

"Gimana kabar kamu? Kakak Princess sama Kakak Elzio udah on the way ke sana. Mereka khawatir."

AvyrollaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang