19. Selalu terburu-buru

139 19 65
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya☃️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komennya ya☃️

Happy reading 🌬️

⋆୨♡୧⋆

Sejak pesta ulang tahun orang tua Gava selesai, Zanila tidak berhenti mengamuk, memecahkan semua vas bunga yang biasa berada di dalam kamarnya. Zanila pun tidak berhenti menangis, ia bahkan melukai pergelangan tangannya menggunakan pecahan vas bunga.

Banyak luka gores di kedua tangan dan kakinya, darahnya pun sudah mengering ada juga yang masih menetes. Rambut panjang Zanila acak-acakan, tali dress yang masih melekat di tubuhnya merosot.

"Gava nggak boleh mutusin pertunangan ini! Nggak boleh!" Zanila menggeleng kuat-kuat dengan wajah banjir air mata. Ia menatap cermin, penampilannya sungguh kasihan, make upnya berantakan sudah, jejak maskara di kedua matanya terlihat jelas.

"Avyrolla tuh siapa? Kenapa Kak Princess nyuruh Gava buat nurutin perkataan dia?! Mereka kurang ajar!" Zanila terisak seraya mendudukkan diri di lantai, menyandarkan punggungnya di tepi ranjang.

Zanila menatap bingkai foto kedua orang tuanya yang sudah lama tiada. Ia tidak mengambil bingkai itu, melainkan menelungkupkan wajahnya di atas lutut.

Kejadian 7 tahun yang lalu teringat kembali di kepalanya. Di mana kedua orang tuanya dibantai habis-habisan oleh seseorang yang tidak dikenal saat perayaan ulang tahunnya yang ke enam belas.

Ulang tahun Zanila yang ke 16 merupakan momok mengerikan bagi dirinya. Dengan kedua matanya sendiri, ia melihat bagaimana mayat kedua orang tuanya diselimuti oleh darah.

Tak hanya kedua orang tuanya, adiknya yang masih berusia 4 tahun pun menjadi korban pembantaian mengerikan itu.

Hanya tersisa dirinya dan Zeeevanya, kakak kembarnya.

"Zanila!" Zeevanya terhenyak melihat banyak sekali genangan darah di mana-mana, ia juga melihat mayat kedua orang tuanya serta adiknya terbujur kaku di lantai.

Kue ulang tahun Zanila rusak parah berceceran di lantai. Zeevanya buru-buru mencari Zanila. Ia terlambat datang ke acara ulang tahun yang diadakan kedua orang tuanya karena ada masalah di jalan saat pulang membeli kado ulang tahun.

Zeevanya menemukan Zanila sedang meringkuk di dalam kamar. "Zanila, ini gue."

Bohong jika Zeevanya tidak ketakutan dan menangis, Zeevanya hanya menahan diri, ia tidak mau kembarannya semakin terpuruk.

AvyrollaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang