29. Ada yang berbeda

140 17 17
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan komennya ya. 💓

❄️ Happy reading! ❄️

⋆୨♡୧⋆

Gava meremas ponselnya sekuat tenaga. Ia merasa bahwa sikap Avyrolla berbeda dari sebelumnya. Hal ini Gava rasakan saat tadi ... Avyrolla datang padanya dan mengatakan,

"Gava, mulai sekarang aku ingin tinggal bersama kakak Veeron. Kita berpisah ya."

Entahlah, Gava bahkan tak mampu menahan keinginan gadis itu. Di otak Gava, mungkin Avyrolla benar-benar ingin tinggal bersama kakaknya. Lagi pula, tugas Gava adalah membantu gadis itu untuk bertemu dengan kakak kandungnya, kan?

Itu berarti tugas Gava ... selesai?

Avyrolla sudah bertemu dengan Veeron.

Lalu, apa yang membuat Gava berat melepas Avyrolla yang tidak ingin tinggal lagi bersamanya?

Ingatan Gava berputar pada masa-masa Avyrolla tinggal di apartemennya. Setiap hari, Gava selalu mendengar ocehan Avyrolla, senandung asal Avyrolla bahkan— 'Kakak Avy...' Begitu Avyrolla menyebut dirinya setiap hari di depannya.

Gadis yang selalu ingin menjadi kakaknya kini sudah tidak lagi tinggal bersamanya.

Gava sedih.

Tapi, gengsi untuk mengakui.

Sentuhan lembut dibahu Gava menyadarkan pemuda itu dari lamunan. Ia menoleh mendapati kakak sepupunya berdiri di sampingnya, entah sejak kapan.

"Mana Avyrolla? Kak Rhea mau kasih baju yang baru aja dibeli tadi." Rhea berucap, ia juga menelisik raut wajah adik sepupunya yang mendung.

"Kenapa?" tanyanya penuh kelembutan.

Gava menghela napas panjang. Ia beralih menatap paper bag yang Rhea bawa dengan sorot mata sendu. "Avy nggak tinggal sama Gava lagi."

"Loh!" Rhea panik sekaligus bingung. "Kenapa? Avy balik ke Moonviel Mainland? Kalian berantem? Ada masalah?"

Serbuan pertanyaan Rhea membuat Gava bungkam. Tapi, hanya sebentar, setelah itu Gava membuka mulutnya untuk menjawab.

"Dia tinggal sama Veeron mulai sekarang." Jawaban Gava bikin Rhea melengkungkan bibirnya ke bawah. Ia usap lembut bahu Gava.

"Sedih ya kalau harus ditinggal sama orang yang kita sayang? Avy gadis manis, kak Rhea ngerasa dejavu mulu kalau dideket dia. Kaya.. ada Rara," ucap Rhea.

"Tapi, kamu masih bisa ajak dia main, kan? Udah nggak tinggal bareng, bukan berarti nggak temenan juga. Veeron juga nggak bakal misahin kalian berdua. Iya, kan?" Rhea mencoba menghibur Gava.

Gava menggidikkan bahunya, mata Gava menatap langit biru yang tampak cerah. "Avy bilang 'Kita berpisah' apa itu tandanya?"

Rhea terdiam sejenak, kemudian ia menjentikkan jarinya. "Berpisah karena udah nggak tinggal bareng. Coba aja kamu ke apartemen Veeron. Oh iya, besok lusa kalian pulang ke Amberlone lagi, kan? Nah, bisa tuh bareng, satu pesawat."

AvyrollaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang