11. Tidak terduga

150 26 100
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya☃️❄️🌨️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komennya ya☃️❄️🌨️

Well, happy reading. 🌬️

⋆୨♡୧⋆

Avyrolla selesai bersih-bersih setelah puas bermain salju dan mengisi energi di luar apartemen. Sebenarnya, ia ingin sekali berkeliling kota Maldine tapi beberapa jalan masih ditutup karena salju, begitu pun dengan tempat wisatanya.

Gadis itu melihat Gava yang terlihat gusar di sofa, Avyrolla memutuskan mendekati Gava. Duduk di samping laki-laki itu.

"Adikku, ada apa? Kamu terlihat gelisah sekali." Avyrolla menatap Gava penuh perhatian.

Gava tersenyum samar. Ia menjawab, "Malam ini, temen-temen gue mau main ke sini. Gue bingung gimana cara nyembunyiin lo dari mereka."

Kepala Avyrolla miring ke kiri, mata bulatnya berkedip beberapa kali.

"Kenapa aku harus disembunyikan? Apa mereka berbahaya untukku?" tanya Avyrolla.

"Nggak. Mereka nggak berbahaya, gue cuma belum siap aja kalau lo harus ketemu mereka," ucap Gava.

"Kamu sudah pernah menceritakan tentang teman-temanmu waktu di Moonviel Mainland. Aku pikir berkenalan dengan mereka tidak terlalu buruk, Gava. Apa tidak boleh?"

Gava terdiam, ia bahkan sudah lupa jika pernah bercerita pada Avyrolla tentang teman-temannya. Ingatan Avyrolla bagus sekali. Gava terkagum-kagum.

Mungkin Gava merasa bahwa pertemuannya dengan Avyrolla di Moonviel Mainland bukanlah pertemuan yang akan terjadi lagi di masa depan. Jadi, Gava tidak begitu memikirkannya, cukup dijadikan kenangan saja. Namun, takdir berkata lain.

Gava dipertemukan kembali dengan Avyrolla di masa sekarang.

Sikap Gava tidak sedingin sebelumnya pada Avyrolla, sekarang lebih hangat dan bersahabat karena Gava merasa ia harus menjaga gadis itu selama dia berada di dunia manusia.

Gava sudah pernah melihat makhluk yang bukan manusia di Halcyon Palace, akan tetapi dia tidak sampai berteman, cukup hanya dengan mengenalnya saja.

Dengan Avyrolla, Gava mulai menunjukkan ketertarikan dalam hal pertemanan, mungkin karena Avyrolla bagian dari musim dingin dan salju. Sejak kecil Gava menyukai dua hal itu, udara dingin membuat Gava merasa nyaman. Itu kenapa Gava betah jika Avyrolla terus menempel padanya. Ia seperti dikelilingi udara dingin yang tak akan ada habisnya.

"Aku tidak akan memaksa, Gava. Tapi, jika terjadi sesuatu, kamu harus memanggilku. Aku akan menolongmu," kata Avyrolla seraya tersenyum manis.

Gava mengangguk. "Jangan khawatir."

"Oh, iya. Kamu jangan bertemu Zanila lagi, aku takut dia akan menyakitimu sama seperti di restoran tadi," ujar Avyrolla, ia teringat tentang peristiwa menyebalkan yang terjadi di restoran tadi pagi.

AvyrollaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang