Vote dulu yuk, biar cantik. ❄️☃️🌨️
Well, happy reading.
⋆୨♡୧⋆
3 tahun kemudian ...
Sebuah mobil sport hitam melaju cepat di jalanan, si pengemudi baru saja pulang dari tempat kerjanya. Ada sedikit masalah yang mengharuskan ia lembur hingga tengah malam.
Gava menyugar rambutnya ke belakang saat mobilnya berhenti di perempatan lampu merah. Jari telunjuknya mengetuk-ngetuk setir mobil, netra rosegoldnya mengamati cincin yang melingkar manis di jari tengah. Cincin yang menjadi tanda bahwa ia sudah bertunangan dengan perempuan yang dia cintai.
Tinggal menentukan tanggal pernikahan, maka mereka akan resmi menjadi sepasang suami istri yang sah. Gava tak sabar menantikan momen tersebut, namun hatinya mengalami keraguan untuk mengajak perempuan yang dicintainya melangkah lebih jauh.
Zanila, nama itu selalu saja berhasil mengobrak-abrik ketenangan otaknya. Gava tak pernah memiliki waktu untuk berpikir tenang, semuanya serba buru-buru seolah apa yang dia mau tidak akan pernah bisa dia dapatkan jika Gava tak segera bertindak.
Sifatnya yang selalu gegabah mengambil tindakan terkadang menjadi beban dirinya sendiri. Kedua orang tua dan keluarga besarnya bahkan sudah mewanti-wanti Gava untuk berpikir lebih tenang. Tapi, Gava tetaplah Gava yang akan dengan mudahnya menerima segala resiko atas keputusan yang telah dia buat.
Lampu merah sudah berganti warna menjadi hijau, Gava mulai menjalankan mobilnya kembali. Tapi, baru berjalan beberapa meter, ia terpaksa menghentikan laju mobilnya ketika melihat butir-butir salju berjatuhan.
"Salju?" gumamnya heran. Sudah tiga tahun berlalu sejak ia tinggal di Amberlone, Gava tidak pernah merasakan musim salju.
Ini salju pertama untuknya.
Sorot mata Gava menyendu, ia ingat akan sesuatu. Salju pertama adalah hari di mana kakaknya pergi dari dunia ini, dada Gava diserang sesak tiba-tiba. Ia amati butiran-butiran salju tersebut dari dalam mobil. Karena merasa tak puas, akhirnya Gava memutuskan keluar.
Gava ingin melihat salju turun secara langsung.
Seulas senyum tipis terbit dibibirnya, tangan kanannya menengadah. Di detik itu juga, satu snowflake mendarat di telapak tangan besarnya. Snowflake yang sangat indah.
Pandangan Gava menyapu ke segala penjuru arah. Butiran salju makin banyak yang turun, ia harus segera pulang sebelum terjebak badai salju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avyrolla
Teen Fiction[Spin of Heera's Gate] "Aku harus memperbaiki apa yang sudah rusak. Semua harus selesai dengan baik." ────────────────── Avyrolla Iriel Yavanna. Makhluk Pnévma Musim Dingin datang ke dunia manusia, melakukan sebuah tanggung jawab besar, bertemu den...