32. Semakin panas

180 17 10
                                    

Hai, Stars!(づ ^ ᵕ ^)づ♡Jangan lupa vote dan komennya kalau kalian baca part ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, Stars!(づ ^ ᵕ ^)づ♡
Jangan lupa vote dan komennya kalau kalian baca part ini. ☃️

‧₊˚✧ ✧˚₊‧

1 Jam sebelumnya.

Disebuah restoran yang terletak di pinggir kota Maldine. Seorang perempuan terlihat sedang menunggu seseorang dengan raut wajah datar. Ada banyak sekali kalimat yang ingin dia lontarkan saat berhasil bertemu orang yang dia tunggu. Kedua telapak tangannya basah karena gugup yang melandanya.

Sebisa mungkin Zanila menenangkan diri. Sebuah amplop cokelat ia bawa sebagai senjata untuk menyelesaikan semuanya. Perempuan satu itu harus disingkirkan agar perhatian Veeron dan Gava hanya tertuju padanya.

"Zanila?" Suara wanita berusia empat puluh lima tahun terdengar. Membuat Zanila mendongakkan kepalanya.

"Silakan duduk, Tante Verlynda," ucap Zanila lembut.

Verlynda— Ibu angkat Veeron mendudukkan diri di kursi kosong yang ada di hadapan Zanila. Dari tatapannya, Verlynda sama sekali tidak antusias bertemu dengan mantan kekasih putranya.

"Ada apa kamu meminta saya datang jauh-jauh ke sini?" tanya Verlynda dengan nada rendah.

"Ada yang harus kita bicarakan tentang Vee," jawab Zanila.

Verlynda mengembuskan napasnya pelan lalu berkata, "Zanila, sampai kapan pun saya dan suami saya nggak akan pernah setuju—"

"Bukan itu tante." Zanila menyela. "Bukan itu yang mau saya bicarakan."

"Lalu?"

Zanila menarik oksigen sebanyak-banyaknya dan mengeluarkannya perlahan. Ia menarik senyum simpul. "Vee. Dia bukan anak kandung tante, benar, kan?"

Verlynda terpaku mendengar hal itu. Kedua tangannya mengepal, giginya mengerat sampai napasnya terdengar tak beraturan. Ia benci mendengar kalimat yang Zanila lontarkan.

"Apa maksud kamu? Veeron anak saya. Anak kandung saya! Darah daging saya!" bentak Verlynda. "Jangan sok berlagak tau segalanya tentang Veeron hanya karena kalian pernah berhubungan, Zanila!"

"Jangan buang-buang waktu saya!" Verlynda hendak beranjak dari tempatnya namun suara Zanila menghentikannya.

"Veeron bukan manusia biasa! Dia makhluk musim dingin yang sering disebut dengan Pnévma!"

"Avyrolla Iriel Yavanna. Adik kandung Veeron." Zanila menggeser amplop cokelat pada Verlynda.

Dengan gemetaran, Verlynda membuka isi amplop tersebut. Ia terkejut melihat banyak sekali foto Veeron bersama dengan perempuan asing yang mirip sekali dengan putranya.

Tidak hanya itu, Zanila juga memberikan sebuah flashdisk kecil pada ibu angkat Veeron. "Tante lihat apa yang ada di dalam flashdisk itu."

Segeralah Verlynda menghubungkan flashdisk tersebut ke ponselnya dan mencari data sesuai yang Zanila katakan. Keterkejutan Verlynda bertambah membuat kepalanya diserang pening melihat cuplikan video amatir yang memperlihatkan Veeron menggunakan kekuatannya untuk melawan Pnévma Api.

AvyrollaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang