23. Mengikat dan meyakinkan

138 20 30
                                    

Hai, Stars, jangan lupa vote dan komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, Stars, jangan lupa vote dan komen ya.
Happy reading. 🌬️❄️☃️

‧₊˚✧ ✧˚₊

Zeevanya Neira Azegar. Bekerja sebagai DJ diskotik bernama D'Azore, penampilan sehari-harinya cukup tertutup akan tetapi aura seksinya terpancar kuat. Zeevanya paling suka mendengarkan suara dentuman musik yang begitu kencang karena hal itu membuatnya merasa lebih tenang.

Malam ini seharusnya Zeevanya menunjukkan pesonanya memainkan musik DJ demi memeriahkan ruangan penuh sekumpulan manusia yang sedang bersenang-senang. Namun, Zeevanya malah memilih untuk duduk di kursi bar dan meminum tiga gelas vodka sampai kepalanya terasa pening.

"Udah, Zee. Lo hampir mabuk! Vee lagi nggak ada di Amberlone, gue khawatir lo malah tidur sama cowok lain." Moira, salah satu teman dekat Zeevanya menatap cemas sahabatnya. Sepertinya malam ini Zeevanya sedang dilanda permasalahan yang cukup rumit hingga membuat gadis itu mabuk-mabukan brutal.

Zeevanya tersenyum miris menanggapi Moira. Ia berkata, "Gue bukan Vee. Vee kalau mabuk memang suka tidur sama sembarang cewek, tapi gue ... nggak pernah lakuin itu."

Moira mendengkus pelan. "Udah tau Veeron brengsek. Masih aja mau."

"Gue cuma menyelamatkan kembaran gue dari sifat brengsek Vee," kilah Zeevanya. "Tapi, ternyata gue malah jatuh cinta."

"Awas kena karma buruk." Moira memperingati.

"Nggak takut. Gue siap, gue yang nanggung semuanya," balas Zeevanya.

Moira menghela napas panjang, ia menggeser gelas vodka Zeevanya menjauh. Lalu, ia memutar kursi Zeevanya dan memegang kedua bahunya. Moira menatap Zeevanya lamat-lamat seraya menyeletuk,

"Lo kenapa? Cerita sama gue. Ada masalah apa sama Zanila?"

Sesuai dugaan, Moira sangat paham dengan kondisi Zeevanya.

"Zanila ngamuk. Dia ngeliat gue keliatan biasa aja setelah pembantaian itu." Zeevanya bergumam, ia menyandarkan kepalanya ke meja sambil mengerang rendah karena kepalanya semakin pening.

"Zanila nggak tau keadaan lo yang sebenernya. Dia harus dikasih paham biar nggak sembarangan nembak kondisi lo gitu aja," ujar Moira geram.

"Nggak. Percuma, Zanila nggak akan mau dengerin."

"Berarti dia egois."

"Dia nggak pernah egois."

Moira lelah. "Terus aja belain kembaran lo yang sinting itu! Keadaan lo jauh lebih kacau, dan gue adalah saksi di mana hancurnya diri lo, Zee. Zanila, Veeron dan temen-temennya nggak tau apa-apa tentang lo."

Zeevanya tau itu. Ia menutup akses orang-orang terdekatnya untuk tau kondisi dia yang sebenarnya. Zeevanya tak ingin dikasihani. Ia ingin dipandang sebagai perempuan yang hobi pergi ke diskotik, bekerja sebagai dj favorit pengunjung D'Azore dan sesekali bersenang-senang bersama Veeron di ranjang.

AvyrollaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang