10. I'll protect you

163 20 80
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan komennya ya.

Happy reading. ☃️🌬️🌨️❄️

──────────────────

"Aku akan menjagamu dan menyayangimu."

- Avyrolla -

⋆୨♡୧⋆

Gava melihat hujan salju dari jendela sudah lumayan reda, tidak sederas sebelumnya. Ia telah mengenakan pakaian hangat dan juga mantel bulu yang cukup tebal untuk melindungi dirinya dari udara dingin.

"Avy, kita bisa keluar hari ini." Gava berkata pada Avyrolla yang sedang duduk di sofa sambil makan buah anggur hijau.

"Baiklah, Gava. Ayo kita keluar, aku ingin bermain salju sekaligus mengisi energi," sahut Avyrolla.

Gava mengangguk, ia mengambil mantel untuk Avyrolla lalu membantu gadis itu memakai mantelnya. Gava juga tidak lupa memakaikan Avyrolla penutup kepala, yang panjangnya sampai ke telinga untuk melindungi telinga Avyrolla agar tidak terlihat oleh orang-orang nanti.

Kulit Avyrolla yang putih pucat cukup mencolok, Gava ragu apakah keberadaan Avyrolla akan dicurigai nantinya? Semoga saja tidak.

"Inget apa yang gue bilang, jangan pernah kasih tau orang-orang yang lo temuin tentang siapa diri lo sebenernya. Lo bisa bilang kalau lo adalah kerabat jauh gue, oke?" pesan Gava.

Avyrolla mengacungkan jempolnya tersenyum lebar. "Okay, Gava. Aku mengerti. Tapi, kenapa harus kerabat jauh? Kita, kan dekat."

"Turutin aja apa yang gue bilang. Tolong patuh sama gue."

"Baiklah. Kalau aku bilang kerabat dekat apakah boleh?"

Gava menimang-nimang sejenak, kemudian berujar, "Tergantung, kalau sama orang yang nggak gue kenal, lo bisa bilang kaya gitu. Tapi, kalau gue kenal orangnya, lo harus pake cara gue. Bisa dimengerti, Pnévma Musim Dingin?"

"Bisa!" Avyrolla menjawab senang.

"Good. That's my Winter Pnévma." Gava mengusap kepala Avyrolla hangat.

Mereka pun keluar dari apartemen. Di sepanjang koridor, Gava sama sekali tidak melepas tautan tangannya dari Avyrolla, ia harus menjaga gadis itu selama Avyrolla tinggal bersamanya.

Masuk ke lift, beberapa orang melirik Avyrolla dengan tatapan penasaran. Gava mempererat genggaman, sedangkan Avyrolla sibuk makan anggur yang dia bawa di kantong mantel.

"Lucu sekali dia. Apa dia pacarmu?" tanya orang asing di belakang Gava.

Avyrolla tidak mengerti bahasa orang itu, ia mendongak menatap Gava.

AvyrollaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang