25. Asap Moonviel Mainland

125 18 70
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya☃️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan komennya ya☃️

Happy reading. 🌬️❄️☃️

⋆୨♡୧⋆

"Kakakku yang tampan, sedang berlatih keras~"

"Dia adalah Healer dan sedang berusaha melatih kekuatannya~"

"Oooh~ Kakakku yang tampan, bersemangatlah untuk latihan melawan Pnévma Api yang sangat kejam dan jelek~"

"Sebagai adik yang baik, aku akan menemani kakakku latihan agar dia lebih bersemangat~"

Veeron tertawa mendengar nyanyian random Avyrolla. Ia menoleh pada adiknya yang sedang duduk manis di samping Yola dengan atribut khasnya karena sebentar lagi mereka akan pulang ke Moonviel Mainland.

Yola mengikuti nyanyian Avyrolla, boneka salju hidup yang sama menggemaskannya dengan Avyrolla itu tidak kenal lelah menirukan apa yang Avyrolla lakukan. Meski suara Yola agak membuat Veeron terganggu karena cempreng, namun Veeron tak keberatan selama Yola duduk anteng di samping adiknya.

Selama Yola tinggal bersama Veeron, Veeron selalu berusaha agar Yola tidak ketahuan keberadaannya oleh kedua orang tua angkatnya. Yola agak susah diatur, maunya seenaknya, pergi ke dapur, ke ruang tamu, ke ruang keluarga bahkan hampir masuk ke kamar kedua orang tua Veeron.

Veeron pusing mengurus Yola, beruntung boneka tersebut tidak makan makanan manusia. Jika tidak, dapat dipastikan kalau Veeron akan lebih pusing lagi mengatur makanan yang mau dikonsumsi Yola.

Veeron pikir lebih mudah mengurus Avyrolla dari pada boneka salju yang dia hidupkan.

Setelah memastikan kekuatannya cukup untuk bekal ke Moonviel Mainland, Veeron berjalan mendekati Avyrolla. "Gue udah siap!" lapornya.

"Benarkah?" Avyrolla memiringkan kepalanya ke sisi kanan dan berkedip dua kali.

Yola mengikuti. Lucu.

"Bener!" Veeron memperlihatkan lengan berototnya. "Kuat gue, gue yakin."

Avyrolla manggut-manggut. Tapi, tiba-tiba dia berteriak, "Kakak, di belakang Kakak ada bola api terbang!"

Refleks Veeron bagus begitu mendengar teriakan Avyrolla, dia langsung menghempaskan sinar biru dari telapak tangannya ke udara.

"Mana! Nggak ada!" protes Veeron menatap kesal Avyrolla saat ia tidak menemukan bola api yang adiknya maksud.

Avyrolla terkikik geli. "Aku bercanda. Tapi, Kakak punya refleks yang bagus."

AvyrollaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang