3. Sebenarnya ada dua

181 25 35
                                    

Jangan lupa follow, vote dan komennya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow, vote dan komennya ya. Terima kasih.

Well, happy reading. ☃️🌨️❄️

⋆୨♡୧

Mentari pagi di Moonviel Mainland memang hangat namun masih belum bisa mengalahkan dinginnya udara di wilayah sisi utara para Pnévma Musim Dingin tinggal. Para Pnévma Musim Dingin mulai melakukan aktivitasnya kembali setelah semalaman beristirahat.

Begitu juga dengan Avyrolla yang sudah siap dengan gaun dan sepatu kacanya. Semua benda dan pakaian yang ada di kamar Avyrolla serba putih, warna kesukaan gadis itu.

Hari ini Avyrolla tidak memiliki rencana apapun, Ibunya melarang dia agar tidak membuat benda-benda yang berujung menciptakan kerusakan. Maka ia memutuskan untuk berjalan-jalan saja bersama Purple, kucing ungu peliharaannya.

Senyum Avyrolla merekah ketika melihat Ratu Enverley berdiri membelakanginya, ditemani oleh Groove, Pnévma Musim Dingin yang memiliki pengetahuan yang luas mengenai kehidupan para Pnévma.

"Selamat pagi, Ibu," sapa Avyrolla.

Ratu Enverley dan Groove menoleh mendapati gadis cantik yang mendatangi mereka. Senyum hangat mereka ulas untuk menyambut Avyrolla.

"Selamat pagi, putriku," balas Ratu Enverley.

"Selamat pagi Avyrolla." Disusul Groove.

"Apa yang sedang kalian bicarakan? Sepertinya serius sekali. Apa aku boleh mengetahuinya juga?" tanya gadis cantik itu.

Ratu Enverley mengusap pipi putrinya. "Tidak ada yang perlu kamu tau, sayangku."

"Baiklah, Ibu." Avyrolla mengangguk paham. "Di mana Gava?"

"Entahlah, sepertinya Gava tidak jauh dari sini. Lebih baik kamu cari dia ya, pastikan dia tidak terluka." Ratu Enverley berkata.

Avyrolla mengiakan. Ia mau beranjak tapi langkahnya terurung mengingat obrolannya dengan Gava semalam. Rasa penasaran Avyrolla tiba-tiba muncul kepermukaan mengenai satu hal ini.

"Ah, Ibu, apa aku boleh bertanya?" tanya Avyrolla.

"Tentu." Ratu Enverley menanggapi.

"Dulu Ibu pernah bercerita padaku tentang kelahiranku. Aku lahir dari bola kristal salju yang keluar dari tubuh Ibu.

Ratu Enverley menunggu putrinya selesai bicara.

"Apa Ibu hanya mengeluarkan satu bola kristal salju? Tidak ada yang lain?" Pertanyaan Avyrolla membuat Ratu Enverley dan Groove saling pandang beberapa saat. Mereka cukup terkejut mendengarnya.

"Apa yang membuatmu bertanya seperti itu, Avy?" tanya Groove terheran-heran, ia mengenal Avyrolla. Gadis itu memang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu, akan tetapi Groove tidak menyangka Avyrolla akan mempertanyakan hal itu.

AvyrollaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang