21. Mollan City : Melatih Kekuatan

130 20 21
                                    

Halo, jangan lupa vote dan komennya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, jangan lupa vote dan komennya ya.

Well, happy reading. 🌬️❄️

⋆୨♡୧⋆

"Apa?" Veeron tertawa pelan melihat raut wajah Gava yang sangat datar dengan tatapan mata menghunus. Baru saja, ia meminta izin pada paman tertua Gava yaitu Arzion untuk meminjam salah satu ruangan di markas Gratavic.

Veeron tau Arzion akan merasa sangat senang ketika ada Gava karena paman tertua Gava sudah mewanti-wanti dari lama Gava menjadi ketua geng motor Gratavic.

Gava bahkan jarang sekali berkunjung di markas Gratavic karena enggan dikompori oleh pamannya untuk menggantikan posisi dia. Dan sekarang, ia harus terseret masuk ke dalam tempat yang Gava hindari karena Veeron dan Avyrolla akan melakukan sesuatu yang entah apa di sana.

"Lain kali jangan bawa-bawa gue. Dateng sendiri apa nggak bisa?" Gava mengomel. Lucu sekali di mata Avyrolla, bibir Gava yang berisi bergerak seperti ikan koi.

"Lucunya adikku," puji Avyrolla mesam-mesem. Ia mencubit pipi kiri Gava pelan. "Bibirnya seperti ikan koi."

Kedua pipi Gava memerah seketika mendapat pujian tersebut. Ia menurunkan tangan Avyrolla dari pipinya. "Gue kaya puma."

"Apa itu puma?" Avyrolla bertanya.

Gava menunjuk salah satu lukisan yang ada di ruang pertemuan. Gambar seekor puma atau lebih disebut singa gunung. Gava menyukai hewan tersebut karena puma merupakan hewan buas yang keren dimatanya.

Avyrolla ber'oh ria, ia tersenyum manis pada Gava. "Tapi, kamu lebih mirip seperti bebek."

Ucapan Avyrolla mengundang tawa membahana Veeron. Suara tawa Veeron sangat kencang hingga mengundang perhatian beberapa anggota Gratavic yang ada di sana.

"Gue puma, Avy," ucap Gava lebih terdengar seperti rengekan.

Avyrolla mengangguk, ia tepuk-tepuk kepala Gava dengan susah payah karena lelaki itu tinggi sekali meski sedang duduk. "Baiklah, adikku seperti puma."

Gava tersenyum tipis. "Thank you."

"Bebek," ledek Veeron menjulurkan lidahnya.

"Gue potong lidah lo!" balas Gava sengit.

"Sudahlah, jangan bertengkar, adik Gava puma, sedangkan Kakak Veeron adalah kupu-kupu," kata Avyrolla.

Veeron kebingungan. "Kenapa gue kupu-kupu?"

Avyrolla menjawab, "Karena Kakak Veeron cantik sekali."

Gava buang muka ke samping menahan tawanya. Ia berdehem singkat.

"Bukan cantik, Avy!" seru Veeron tak terima disebut cantik oleh Avyrolla. "Gue ganteng!"

"Apa bedanya? Cantik atau tampan sama-sama memiliki keindahan," bantah Avyrolla.

AvyrollaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang