31 - Jevian is Sorry

11 3 0
                                    

Jevian melepaskan helm di kepala Nadia saat keduanya sudah kembali dari kampus. Tadi Nadia menghadiri kelas tambahan dengan Jevian yang menunggu di ruang himpunan.

Omong-omong, Jevian sudah menyelesaikan program kerja Welcoming Party sebelum Prom Night dilaksanakan. Khusus mahasiswa baru.

"Malem ini mau ikut suporteran gak? Gue ada tanding voli lagi ternyata, sama Zaid.." Jevian menawarkan sebelum Nadia masuk ke kosnya.

Gadis itu menggeleng, sudah pernah bilang kan kalau Nadia tidak suka suporteran?

"Lo semangat tandingnya. Bawain gue emas lagi ya," kata Nadia dengan kekehan bercanda.

Jevian malah mengangguk, sepertinya ia menjadi termotivasi untuk memenangkan emas.

"Makasih buat hari ini."

.

.

Nadia memfokuskan diri dengan proposal yang sedang ia ketik. Gadis itu bergadang sekaligus menunggu hasil tanding voli dari Jevian. Ia bahkan memantau grup angkatan hanya untuk mengetahui live report poin yang telah mereka dapat.

Tok tok

Nadia melirik jam dinding. Sudah tengah malam dan siapa yang mengetuk pintu di jam segini? Gadis itu menoleh ke arah pintu, apa mungkin Jevian yang datang?

Dengan ragu, Nadia memutuskan untuk mengintip di celah pintu.

Hah?

Seketika gadis itu terkejut dan menutup mulutnya, di sana tidak ada siapa-siapa. Nadia tidak melihat siapapun berdiri di depan pintu. Namun ia mendengar jelas bahwa pintu masih diketuk.

Nadia benar-benar merinding, ia tidak suka hal yang berbau horor, ia takut dengan sosok makhluk halus. Gadis itu jadi menyesal karena belum tidur jam segini. Ingatkan Nadia untuk tidur di jam normal.

Dengan refleks Nadia menelfon Jevian, berkali-kali ia menghubungi dan berkali-kali pula tidak diangkat. Nadia lupa kalau Jevian mungkin masih bertanding dan belum selesai. Gadis itu mencoba menelfon teman-teman kos Jevian yang sama nihilnya. Lagipula ia berharap apa pada orang yang sedang suporteran? Pasti di sana berisik dan tidak akan terdengar dering telfonnya kan?

Tubuh Nadia gemetar dan ia memilih merebahkan dirinya di kasur. Sungguh pertama kalinya gadis itu mengalami hal mistis seperti ini. Ia tidak tau jika tengah malam ada makluk yang jahil di kos elitnya.

Masih dengan gemetar, Nadia mengetik pesan di grup angkatan untuk meminta bantuan. Typo dikit gak ngaruh, namanya lagi panik.

Mene '28 | Live Report: Voli 🏐

Nadia
Guys
Gue minta tolonf
Sispapun yang lagi suporteran
Suruh Jevian datenh ke kos gue sekarng
Pentinggg
Right now olease

Salsa
Lo kenapa anjir, Nad?!
Jangan bikin panik
@Aliya baca grup!!

Nadia
Sal, ada yang ngetkk pintu kamar gue
Gak ada orangnyaa setsn
Takut banbet
😭😭😭

Salsa
ASTAGA, NAD
LO NGUMPET BURUAN
GUE TELFON
@Aliya @Jevian @Dimas @Amir @Zaid TOLONG BACA GRUP!!!!

Aliya
WAIITTT, NADIA
GUE BARU BANGET BUKA HP
JEVIAN OTW KE KOSAN LO

Dimas
Gue sama Jevian otw, Nad!

Salsa
ANJIR, NADIA GAK AKTIF
BURUAN, DIM!

My Beloved Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang