BAGAIMANA HARI INI, SUDAH BAHAGIA? YES OR NO? TENTANG APAPUN ITU, SEMUA JALAN TIDAK SELALU BERBENTUK RATA. ADA YANG BERJALAN MENGGUNAKAN KENDARAAN, LALU SAMPAI PADA TUJUAN DENGAN MUDAHNYA.
ADA YANG TERPAKSA MELEPAS ALAS KAKINYA, BERJALAN DI BATU KRIKIL DENGAN TERTATIH-TATIH SERTA LUKA DI TELAPAK KAKINYA. JIKA KAMU BERHENTI, MAKA KAMU AKAN TERTINGGAL SELAMATNYA DI SANA. TERUSLAH MELANGKAH MESKI DARAH ITU MENGALIR. JIKA SUDAH TIBA DI TEMPAT DI MANA KAMU INGINKAN. OBATI LUKA MU, RAKIT KEMBALI HANCUR MU, PELUK RASA SEDIH MU, RAPI KAN TUJUAN MU SELANJUTNYA, SEMPURNAKAN KEMBALI TEKAT MU. LALU BERBAHAGIA LAH DENGAN DIRIMU YANG BARU.~MELL
“Melepaskan orang yang kita cintai memang sulit, tapi tidak semua orang yang kita cintai dapat di miliki.”~Lovania
Vote sebelum membaca. 🔥 jangan datang kek tuyul ya gengs, cuma baca terus hilang tampa jejak:(
Spam tanya typo!! author satu ini malas ngedit 🥱
Happy reading. 🌈💗
****
“Vin, perasaan pemberitahuan BMKG gak ada bilang kalau hari ini mau kiamat,” Ujar Magan, ngeri melihat ketuanya yang berjalan ke arah mereka.
“Kiamat nya mah cuma untuk lo berdua,” Balas Bemby.
“Anjirrr lah ko gue ikutan deg-degan ya?” Timpal Evan.
“Rick, please! bantuin gue!” Pinta Alvin, pada es kutub itu. selaras dengan Alghar yang berjalan semakin mendekat.
“Ini ulah lo, kan?” Alghar mengangkat kalung salib yang tadinya ia temukan.
Alvin lekas menyentuh lehernya. bener, kalungnya sudah tidak berada di sana. kapan kalung itu terlepas dari lehernya?
Alvin mengangkat kedua tangannya setinggi wajah nya, seperti pernyataan menyerah.
“Jawab, bangasat?”
“Iya, Al. itu punya gue.”
Seiring dengan jawaban Alvin, Alghar menarik kerah baju cowok itu membuatnya tertekan, sulit mengambil nafas. “Lo kalau gila juga ada batas nya, njing!”
Bugh.
“Al, udah Al!” Derrick menjadikan tubuhnya sebagai pembatas, menghalangi ketuanya itu.
Netra tajam itu menatap Derrick. “Udah lo bilang? Lo liat ini! LIHAT!” menunjuk kan benda yang ia bawa dari dalam.
Itu membuat semua yang ada di sana terkejut. Derrick mengambil alih dua benda itu, cardigan yang hanya tersisa sebagian dan sepatu bewarna putih yang hanya tinggal tumitnya karena raib di lahap api.
Setelah perhatian Derrick teralihkan pada dua benda itu, Alghar mengambil kesempatan untuk kembali menuntaskan kemarahan nya pada Alvin.
“Gue udah pernah ingatin lo untuk engak bertindak berlebihan terhadap cewek itu di belakang gue!”
“Kenapa lo selalu perduli dengan cewek itu, Al? lo menomor duakan ERAZHOR? apa spesial nya cewek itu? dia gak lebih dari Adik dari musuh kita!”
Bugh.
Alghar meninju lagi wajah Alvin, ucapan cowok itu benar-benar membuat nya tambah naik pitam.
Alvin menyentuh wajahnya, tepat di mana bogeman Alghar mendarat. kali ini rasa takut itu lenyap, ia juga ingin menyuarakan ketidak setuju nya terhadap tindakan ketuanya selama ini.
“Gimana kalau cewek lo yang di gituin, apa lo gak marah?”
“Kalau Alvia yang di gituin wajar gue marah. karena gue pacar nya. sedangkan lo, punya hak apa lo marah? Adara pacar lo? oh, atau mungkin lo suka sama dia?” Kalimat berani yang Alvin ucapakan itu membuat yang lain mengapresiasi keberanian nya, namun ada juga yang was-was menebak bagaimana nasib Alvin selanjut nya. wajar jika Alvin di sebut benteng utama ERAZHOR. karena keberanian nya menghadapi lawan yang lebih besar darinya.
“JAWAB AL!” Tekan Alvin. Magan di samping nya mungkin hanya menjadi pajangan. karena sedari tadi diam mematung serta membisu.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEY ALGHAR
Teen Fiction[𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖, 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙮𝙖! ]🤗🥰 ~Hal terbesar dalam mencintai, mengikhlaskan, bukan? tidak mengapa mungkin masanya sudah habis. masa tidak berlaku untuk selamanya. Mungkin itu yang kita alami sekarang. biarkan masalalu me...