Hancur

58 3 0
                                    

Dejavu itu menyakitkan bukan ?

Apalagi dejavu itu kejadian yang tidak kita inginkan terulang kembali atau sebaliknya kejadian yang kita inginkan terulang kembali

Tapi bagi Tasya Dejavu itu menyakitkan

Dari masa SD sampai SMP Tasya tidak mempunyai teman ia selalu sendiri

Hal itu wajar bagi Tasya karena teman atau tidaknya yang terpenting ia dapat sekolah dan belajar menuntut ilmu

Namun satu hal yang membuatnya benci dengan kata teman dan tidak ingin memiliki teman sampai kapan pun

Flashback onn waktu SMP

Disuatu hari......

Tasya memakai seragam OSIS
disaat itu hari senin jadwal memakai baju osis seperti biasa ia berjalan sendirian tanpa seorang teman

banyak sorot mata yang melihatnya dan beberapa orang yang ia lewati juga tampak melihatnya dengan raut wajah tak suka

Saat itu tasya mencari tempat duduk untuk makan namun ada seorang anak perempuan berlari kearahnya membawa air panas

Biurrrrrrrr

Air itu tumpah mengenai rok tasya hingga membuat kulit nya mengalami luka bakar dibagian paha karena air tersebut sangatlah panas seperti baru di rebus

Kejadian itu ramai teman teman melihatnya bahkan pihak sekolah membawa nya ke puskesmas terdekat

" bu bagaimana ini anak saya bisa terluka seperti ini"Ucap Ibu tasya

"Maaf bu ini kelalaian kami mengawasi anak anak, tadi saya diceritakan bahwa ada seorang siswa membawa air panas berlari kencang menabrak anak ibu" ucap guru tersebut

" ini semua bukan ketidak sengajaan bu melainkan anak itu Justru sengaja menabrak anak saya" Ucap Ibu tasya

" iya bu saya minta maaf sebagai guru tidak mengawasi anak- anak terutama anak ibu " ucap guru tersebut

" intinya saya tidak terima bu, anak itu harus dilaporkan"ucap Ibu tasya

" ngak usah bu aku gapapa kok udah biarin aja " ucap tasya

" nak , lihat luka kamu itu parah " ucap Ibu

" iya aku tau bu, tapi luka ini ngak seberapa dari pada luka ucapan " ucap tasya sembari tersenyum

Semenjak kejadian itu tasya tidak berangkat ke sekolah ia hanya berbaring dikasur sembari menunggu luka nya membaik

Beberapa hari kemudian

" tasya bangun sekolah " ucap Ibu

" iyaa " ucap tasya

Dalam hati tasya ia bergumam
"takut kenapa hari ini dirinya kembali sekolah Lagi pula tidak ada sesorang yang mengharapkan dirinya kembali ke sekolah apa yang membuat mereka sebenci ini dengan dirinya, dalam kata lain ia ingin mengatakan kepada ibunya, ibu bolehkah aku pindah sekolah "

Namun ia paham pasti ibunya bingung Jika dirinya menginginkan pindah karena masalah dengan ekonominya

Dengan ragu tasya berjalan menuju kelas jantung nya berdetak kencang ia takut sekali menginjakan kaki nya ke sekolah

" gue bisa, gue kuat " kalimat yang ia ucapakan didalam hati kecil nya

Semua mata tertuju pada nya tapi tasya bersikap tenang dan damai dengan suasana ini

" udah sembuh" ucap Della
Della murid yang baik kepada siapapun tapi ia tidak dekat dengan tasya

" udah " ucap tasya

" paling luka kena air panas dua minggu ngak berangkat anak alay apa bukan temen temen" ucap gege seorang provokator Kelas dan sekaligus tukang bullying

"Huuu anak alay manjaaa" sorak satu kelas

Tasya hanya menuduk dan diam bagi nya perkataan itu lebih menyakitkan

" ngak usah dengerin mereka " bisik Della lalu pergi meninggalkan Tasya

Jam istirahat tasya hanya dikelas ia takut kejadian kemarin terulang karena ulah Gege , kemungkinan yang menabrak nya kemarin ialah Gege

" lo mau nitip jajan" ucap Della

" nggak" ucap tasya

" emang nya Lo ngak laper" ucap Della

" Gue ngak laper " ucap tasya

" yaudah duluan" ucap Della

Tasya tertidur dikelas tak ia sangka mimpi indah yang ia lewati kini menjadi mimpi hujan tenyata gege berulah menyiram tasya dengan air minum nya

" bangun anak alay tidur terus kerjaan lo " ucap gege

" Lo selalu aja ngusik hidup gue capek ge gue capek " ucap Tasya lalu berlari keluar kelas sembari menangis

Gege hanya terdiam sembari semua teman menatap nya

" makanya ge jangan usil " ucap ketua kelas yang selalu malas melihat keributan Gege dengan Tasya

Setelah kejadian kemarin tasya tidak ingin berangkat sekolah bukan hanya kejadian kemarin melainkan ia ingin berhenti sekolah

Karena Gege selalu mengusik nya terus menerus tanpa sebab

jika ibunya tidak mempunyai biaya maka ia akan memutuskan untuk tidak lanjut sekolah

" kamu ngak berangkat terus kenapa sayang " ucap Ibu

" aku capek dibully kaya gini terus " ucap tasya menggunakan aku kamu ketika bersama ibunya

" ibu tau sayang tapi coba kamu pikir dulu sebentar lagi kamu kan lulus masa mau nyerah gitu aja " ucap Ibu

" Ibu mau tanya sebenarnya kamu sering di-bully nak atau waktu kamu masih SD juga iya " ucap Ibu bertanya karena dirinya tidak tahu jika Tasya dari SD sering di-bully

" Iya Bu aku dari SD dibully" ucap Tasya

" Siapa nak yang selalu bully kamu, dan hal apa yang sering dilakuin kekamu " ucap

" Aku pernah diseret ke toilet hampir di siram air tapi ada guru lewat jadi kita ditegur aku juga pernah didorong hampir jatuh , diejek orang susah orang misikin tapi masih ada lagi Bu cuman aku ngak bisa cerita ke ibu " ucap tasya dengan raut wajah sedih

"It's okay gapapa kalo ngak mau cerita mungkin kamu butuh waktu nak buat cerita in semua masalah kamu ke ibu" ucap ibu

" maaf ya kamu seperti ini gara gara ibu, intinya ibu mau kamu besok sekolah kan sebentar lagi ujian kenaikan kelas kamu harus bisa mendapat nilai yang bagus agar kamu bisa masuk sekolah favorit kamu " ucap Ibu dengan senyum hangat nya

" iya bu " ucap tasya

Setelah tahun berlalu merasakan pahitnya masa SMP kini tasya mendapat peringkat 1 pararel semua guru dan para orang tua bertepuk tangan dan takjub dengan tasya

Disini dia hanya menyapaikan sebuah kalimat pendek

" I will remember you " ucap Tasya mengunakan bahasa inggris

Membuat semua teman sekelas nya saling memandang satu sama lain bingung dengan ucapan tasya siapa yang ia maksud

" ibu aku berhasil " ucap tasya memeluk ibunya erat dengan isak tangis bahagia

" selamat ya anak ku kamu anak hebat dan pintar, ibu bangga nak" ucap Ibu mencium kening anaknya

𝕱𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉  ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang