The rain is calming

5 0 0
                                    

Air hujan menetes demi tetes membasahi seluruh kota

hujan begitu deras sampai kendaraan pun sepi tidak ada yang lewat

Hanya beberapa mobil saja dan truk yang melintasi hujan deras

seorang gadis bernama Celina izzelia atasya duduk di tepi taman seorang diri ia nampak tidak takut dengan curah hujan deras

Baginya hujan itu penenang dan sekaligus teman untuk mencurahkan isi hatinya Ia lebih suka berteman dengan hujan dari pada manusia

Ia ingat perkataan nya dulu yang selalu mengatakan tidak mau berteman dengan siapapun namun ternyata (zifa , samwa, dan azya) membuat nya nyaman

namun disatu sisi azya munafik kepadanya terlihat baik namun jahat dibelakang oleh sebab itu Tasya memilih tidak berteman dengan semua orang ia kecewa dengan azya

" What is the true meaning
of a friend " ucap Tasya

" kenapa gue selalu di benci " ucap tasya sembari menangis

" gue lemah, gue cenggeng, gue jelek, gue bodoh Aaaaa anjing" ucap tasya dengan umpatanya

" semua orang sama aja cuman ibu yang baik" ucap tasya

Siapa sangka tasya berdiam diri ditengah hujan ia ditemani Alvaro yang ikut hujan-hujanan seperti dirinya

Alvaro khawatir dengan keadaan tasya ia terasa terpukul dengan keadaan pujaan hatinya

Alvaro mendekat kearah tasya sembari membawa payung agar tasya tidak kehujanan padahal seluruh tubuh tasya sudah terguyur air hujan begitu pula Alvaro

" pulang, nanti lo sakit" ucap Alvaro

Tasya hanya menatap sekilas lalu menunduk sambil menangis ia benci hidup di dunia

" nangis aja gue tau semua ini berat" ucap Alvaro

" gue boleh duduk " ucap Alvaro hanya dibalas anggukan oleh tasya

Alvaro mengelus rambut tasya pelan dan sesekali mengusap air mata yang jatuh dari kelopak mata tasya

" udah tasy, jangan nangis terus gue ikut sedih" ucap Alvaro

" boleh gue peluk biar lo tenang " ucap Alvaro tetapi tasya hanya diam tanpa jawaban lalu Alvaro langsung memeluknya erat dengan membawa tasya kedekapanya

" gue cinta lo tasy, gue mohon lo jangan menghindar gini" ucap Alvaro

" gue ngak pantes dicintai " ucap tasya

" tasy, kembali ke diri lo yang dulu jangan kaya gini " ucap Alvaro

" ayo pulang lo baru sembuh " ucap Alvaro lembut

" ngak mau gue mau disini " ucap tasya

" muka lo keliatan pucat, gue takut lo sakit" ucap Alvaro

" jangan nyakitin diri lo sendiri" ucap Alvaro

Tiba-tiba tasya tidak sadarkan diri membuat Alvaro khawatir, tasya pingsan mungkin karena efek kehujanan dan baru beberapa hari ia pulang dari rumah sakit

Alvaro membawa tasya kemobilnya tapi disisi lain ia bingung tasya pergi ke taman mengendarai montor jika ia tinggal apakah tidak hilang,

Tanpa pikir panjang Alvaro menyuruh bodyguard nya untuk membawa montornya ketempat tasya untung saja tasya memparkirkan montornya ditempat parkir taman sehingga tidak kehujanan

" woy, bisa dateng ke taman deket jalan mawar" ucap Alvaro

" iya bos bisa ada apa ya " ucap bodyguard

" bawain montor cewek gue ke rumahnya nanti gue sherlock " ucap Alvaro

" iya bos siapp" ucap bodyguard

" cepet berangkat kalo montor ngak sampe rumah cewek gue, lo tau akibatnya" ucap Alvaro

" siap bos otw " ucap bodyguard

Alvaro melajukan kecepatan nya menuju rumah tasya, saat didalam mobil sesekali Alvaro menatap wajah tasya yang sangat cantik walau dalam keadaan tertidur ia sangat mencintai tasya sejak dulu namun hal itu ia urungkan untuk mengungkapkan nya

" My girlfriend is very beautiful " ucap Alvaro sembari mengusap pipi tasya lembut

Sesampainya dirumah Alvaro menggendong tubuh tasya ala-ala film drakor

" tok-tok-tok" permisi ucap Alvaro

Seorang wanita yang nampak muda dan cantik siapa lagi kalo bukan ibu tasya keduanya sangat cantik dan ibunya juga terlihat sangat muda

" tasya kenapa nak varo" ucap Ibu tasya

" pingsan bu, efek kehujanan " ucap Alvaro

" ayo bawa masuk Kekamarnya " ucap Ibu tasya

Alvaro membawa tasya kekamaarnya diikuti ibu tasya dari belakang

" ceritakan kronologi nya nak" ucap Ibu tasya

Alvaro menceritakan semua tentang kejadian itu

" makasih ya nak, ibu mohon kamu jaga terus tasya kasian dia butuh seorang pelindung selain ibu" ucap Ibu tasya

" iya bu, saya selalu ada untuk dia " ucap Alvaro

" baju kamu basah nak, lebih baik ganti baju " ucap Ibu tasya

" tidak usah bu, saya mau langsung pulang" ucap Alvaro

" yasudah , hati hati di jalan " ucap Ibu tasya lalu dijawab anggukan oleh Alvaro

.
.

.
.
.

.
.
Hallo everyone 💞
Gimana nih cerianya??
Alvaro sama tasya cocok ngak guys 💅🏻

Jangan lupa vote, like and comen❤️☑

𝕱𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉  ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang