💔

10 0 0
                                    

"I'm sorry mom, I hope you know about your father behind your back"
.
.
.
.
" Celina izzelia atasya "

Setelah dari cafe Tasya pulang kerumahnya

" assalamu'alaikum bu" ucap tasya

" waalaikumussalam nak" ucap Ibu tepat dibelakang tasya

" ibu dari mana kan masih sakit"     ucap tasya

" seharusnya ibu yang tanya, kamu dari mana aja kok baru pulang " ucap Ibu membuat tasya terpaksa harus berbohong kepada ibunya

" aku tadi kerja kelompok dulu bu terus sekalian pas dijalan beliin ibu obat penurun panas " ucap tasya

Memang betul kalo ia mampir ke apotik tapi setelah itu ia bertemu ayahnya dan wanita ular

" masuk kedalam yuk, sekalian kamu mandi terus makan bareng sama ibu" ucap Ibu lembut sembari mengusap kepala tasya

" iya ibu " ucap tasya

Kini tasya dan ibunya duduk dimeja makan

Dulu mereka bertiga selalu bersama dimeja makan sekarang apa daya ayah selalu pulang larut malam dan selalu ribut dengan ibu

" ibu  aku boleh tanya" ucap tasya

" boleh tanya apa" ucap ibu

" ibu kok tadi ngak dirumah " ucap tasya

" ibu tadi pengen keluar nyari udara segar bosen dirumah " ucap Ibu

" libur sekolah kita jalan-jalan bu gimana mau ngak" ucap tasya

" iya nanti ya" ucap Ibu

" ibu kekamar dulu kalo kamu udah selesai makan jangan lupa piring nya dicuci langsung terus jangan lupa kerjain pr kalo ada pr" ucap Ibu

" siap ibuku yang cantik " ucap tasya

Pukul menunjukkan jam 21.00 malam

Tasya melamun didekat jendela ia ingat kejadian dicafe tadi yang membuat nya geram kepada wanita ular tadi yang begitu dekat dengan ayahnya layaknya seorang istri dan suami

" ayah jahat banget sih, dulu ayah enggak gitu ke ibu " ucap tasya lirih

Air mata tasya menetes perlahan demi perlahan semakin deras
Dan ternyata hujan pun ikut turun membuat suasana semakin sedih tasya menangis begitu kencang tapi syukurlah ibunya sudah tertidur dan rintihan air hujan yang begitu keras dan petir yang menyambar terus menerus

" ngak guna juga  nangis, palingan nanti ada kabar kalo ayah ibu cerai " ucap tasya

" aaaa gak mau mending dibully lagi ekonomi susah lagi aja dari pada sekarang malah ibu yang sedih" ucap tasya

Bibbbb --bibbb suara klakson mobil

" pasti ayah kalo ngak dibukain nanti marah nya ke ibu mending gue aja ke depan " ucap tasya pergi menuju gerbang

" ayah bisa ngak sih turun buka sendiri gerbang ngak usah klakson mobil ganggu ibu tidur " ucap tasya

" terus saya harus peduli gitu" ucap ayah dari jendela mobilnya dan melajukan mobil diparkiran halaman rumahnya

Tasya masuk kedalam rumah duduk disofa menunggu ayahnya masuk
Ia takut jika ayah nya memarahi ibunya

Ceklek ayahnya masuk dengan wajah datar dan dingin tanpa sedikit senyuman

" tadi dicafe sama siapa" ucap tasya jujur ia tak ingin membicarakan hal ini namun mulut nya sangat gatal ingin menceramahi ayahnya itu dengan ribuan omelan darinya

" What is the matter with you?" ucap ayahnya

" njir ayah pake Inggris tumben amat" batin tasya

" That's my business, I'm your " ucap tasya Ia sangat pandai bahasa Inggris

" Shut up, you bastard, don't " ucap ayahnya

Ayahnya Pergi meningggalkan tasya yang terdiam di sofa

" oke kalau gitu, liat aja nanti" ucap tasya

𝕱𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉  ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang