Friend And Mother

12 0 0
                                    

"I don't know what I did wrong, why do you hate me"
.
.
.
.

Celina izzelia atasya

Pukul 18.00

tasya bangun dari tidur yang hampir lama seperti koma Yang dilihat kali ini hanya ruangan biru dan putih tidak ada sosok satu orang pun disana membuatnya bingung tempat apa ini

Didepan ruangan ke 3 sahabatnya ditambah Alvaro masih tetap menjaga tasya

" woy lo udah hubungin ibunya tasya" ucap zifa

" bentar nyet gue butuh mental " ucap Alvaro

" gue aja sini serahin hp lo" ucap zifa
Mau tak mau Alvaro mengalah karena ia ragu menghubungi Ibu mertua maksudnya ibunya tasya

"Assalamu'alaikum bu, ini zifa temenya tasya" ucap zifa

" wa alaikumussalam ada apa nak" ucap Ibu

" maaf Bu sebelumnya menganggu Ibu, tadi ada insiden tasya ribut sama temen kelas terus dia dibawa kerumah sakit Medica 3 bu, dari tadi dia belum sadar sebaiknya Ibu kemari" ucap zifa

" baiklah nak terima kasih atas infonya" ucap Ibu ia sedikit terkejut mendengar anaknya dirumah sakit

Beberapa menit kemudian ibunya telah tiba di rumah sakit

" ayo bu masuk, udah boleh dijenguk" ucap ke 3 temanya

Mereka semua masuk dan tasya menatap semua bingung kenapa tasya berbaring di rumah sakit dan kenapa ada Ibu juga

" syukurlah nak kamu sudah siuman tadi teman mu bilang kamu belum sadarkan diri Ibu khawatir nak" ucap Ibu mengelus rambut anak nya

" aku juga tidak tahu bu kenapa aku bisa berbaring disini" ucap tasya

" tadi kan lo mau ditusuk sama gege" ucap Alvaro asal ceplos

" apa - ditusuk" ucap Ibu kaget

" iya bu aku baru inget jadi gini tadi aku kan ke kamar mandi pas aku udah selesai aku ngak tau kalo ada gege diluar nungguin aku terus kita sempet adu mulut terus dia tiba tiba nendang perut aku keras banget bu, terus dia juga bawa pisau kayanya sih dia mau ngoresin pisau itu ke pipi aku soalnya dia megang pipi ku juga bu " ucap tasya panjang lebar padahal dirinya baru saja terbangun dari tidur lamanya

" Ibu laporkan saja masalah ini ke polisi dia udah sering kaya gituin ke kamu nak" ucap Ibu

" Ibu ngak usah aku udah pernah bilang sama ibu luka kaya gini itu ngak sakit, sakitan luka omongan bu" ucap tasya

Memang betul ucapan itu lebih menyakitkan dari pada perbuatan fisik

" kalian semua sudah pada makan" ucap Ibu

" belum tante" ucap mereka

" ayo ke kantin tante traktir " ucap Ibu

" kamu mau nitip apa nak biar Ibu belikan" ucap Ibu

" tidak usah bu lagian nanti suster pasti membawakan makanan " ucap tasya

" tante saya disini aja jagain tasya" ucap Alvaro

" ya sudah Ibu titip anak Ibu ya" ucap Ibu

" modus huu" ucap zifa

Mereka semua meninggalkan tasya dan Alvaro tidak kekantin karena modus untuk menjaga Tasya

Alvaro dan tasya hening mereka tidak memulai percakapan

Sedari tadi Alvaro hanya memainkan hp dan duduk disebelah brankar tasya tapi rasa hening ini sungguh tidak nyaman

" tasy maaf gue gagal jaga lo" ucap alvaro

" gagal gimana" ucap tasya bingung apa yang dimaksud Alvaro

" eh enggak" ucap Alvaro

" gimana keadaan lo udah mendingan " ucap Alvaro

" Lumayan " ucap tasya

" maaf gue ngak tau kalo gege separah itu bully lo" ucap Alvaro

" ngak perlu minta maaf ini bukan salah Lo " ucap tasya

" Lo ngak makan pasti laper" ucap tasya

" gue udah kenyang" ucap Alvaro

" nih makan gue udah kenyang mubadzir kalo di buang lagian lo ngak ngikut Ibu ke kantin " ucap tasya

" gue mau jagain bidadari " ucap Alvaro

" bidadari " ucap tasya

" skip aja " ucap Alvaro

" makanan nya enak tasy, apalagi sambil liat lo" ucap Alvaro menatap lekat manik mata tasya yang begitu indah

Begitu pula tasya ia juga menatap Alvaro pujaan hatinya

Mereka saling menatap dan tasya langsung mengalihkan pandangan nya tak sadar pipi nya tersipu malu menjadi merah

" ngak jelas" ucap tasya

" yang jelas itu cinta ku ke kamu" batin Alvaro


Hallo everyone
Semangat ya puasa nya bagi yang menunaikan 🙏😊👍💏
Jangan lupa sahur guyss........
Jangan lupa juga vote 🗳️

𝕱𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉  ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang