The wheel spins rapidly on its axis

4 1 0
                                    

This world feels like it belongs to me and you are my angel
.
.
.
.
" Celina izzelia atasya"


Roda berputar cepat pada porosnya

Pagi ini pemberitahuan kepada semua murid bahwa akan diadakan ujian kenaikan kelas tidak terasa waktu begitu cepat

" anak-anak dua hari lagi kalian akan mengikuti ujian kenaikan kelas jadi dimohon semaksimal mungkin untuk belajar mulai dari sekarang " ucap Ibu zahra wali kelas

" iya bu tapi jangan lupa kisi kisi nya" ucap zifa murid yang cerewet

" nanti Ibu share digrup semua kisi -kisi nya " ucap Ibu zahra

" tenang bu kita semua belajar dan nanti jawaban kisi-kisi kita minta Sepuh kita" ucap zifa lagi

" Sepuh siapa ya" ucap Ibu zahra

" tasya sesepuh kelas kita paling jenius baik cantik lagi " puji zifa membuat tasya terharu rasanya tidak enak ia menjauh dari zifa namun bagaimana lagi

" oh iya tasya Sepuh kelas kita ya nanti minta jawaban aja ke tasya" gurau bu zahra guru yang mengasikan

" jangan bu, kesian pacar saya nanti otaknya meledak " ucap Alvaro membuat semua murid tertawa

" Alvaro alay bu pacaran baru udah songong banget " ucap bunga

" eh gendut bisa diem ngak mulut lo gue sumpel" ucap Alvaro mendapat cubitan dari tasya karena perkataan nya

" sudah - sudah diam tidak berdebat, mulai masuk materi saja hari ini " ucap Ibu zahra

Hari ini cuaca sangat panas kebetulan jadwal terakhir olahraga karena dua hari lagi akan ujian kenaikan kelas....

Semua murid termasuk tasya berkumpul dilapangan

" hari ini joging muterin lapangan 20 kali " ucap guru olahraga

" kurangin pak jangan 20" ucap zifa dan bunga dua murid cerewet

" kalo kalian ngeluh saya tambahin 30 lagi " ucap guru olahraga

Semua berlari memutari lapangan yang cukup luas dengan terik matahari begitu panas

Tasya berlari seorang diri , ke 3 sahabatnya sudah berlari didepan nya terlebih dahulu

" maaf hadirnya gue ganggu persahabatan kalian " batin tasya

Seorang laki-laki dengan rambut acak-acakan dan keringat menguyur kening nya berlari disamping tasya dan memberikan senyuman manis nya

Siapa lagi kalo bukan Alvaro

" capek ya, mau gendong ngak " ucap Alvaro

" mikir dong al ini olahraga " ucap tasya kesal

" gemes nya ayang kuu" ucap Alvaro

" gue gendong aja ya keliatan nya lo capek " ucap Alvaro

" ngak mauu" rengek tasya namun Alvaro lebih cepat ia mengendong tubuh tasya yang mungil tidak berat jadi ringan

" Alvaro gue mau turun" rengek tasya memukul bahu Alvaro

" diem cantik, lo harus gue gendong nanti kaki lo pegel " ucap Alvaro

" nanti dimarahin guru " ucap tasya

" gurunya udah ilang, gapapa gue gendong aja" ucap Alvaro

Alvaro mengendong tasya sambil berlari membuat semua siswa kelasnya bersorak sorak iri dan ingin digendong seperti tasya

" njir Alvaro emang modus, nyari kesempatan " ucap zifa

" iya ini jam pelajaran lagi muka tasya tertekan" ucap samwa

" dia yang mau gendong lo sibuk ngurusin mereka aja" ucap azya

" lo kenapa sih sewot banget gue bahas tasya " ucap zifa

Queen dan gege mereka sangat cemburu berat melihat Alvaro tertawa riang sembari mengendong Tasya

Membuat kedua gadis itu menimbulkan api cemburu yang lebih ganas

" bentar lagi kenaikan kelas lo fokus belajar tasy" ucap Alvaro

" lo juga buaya" ucap tasya

" lo lagi ada masalah sama sahabat lo" ucap Alvaro membuat tasya terdiam ia bingung menjawab apa

" ngak usah dijawab kalo privasi " ucap Alvaro

" Maaf ya gue tanya hal yang bukan urusan gue, habis ini kekantin ya beli minum gue haus " ucap alvaro

" Iya gue yang traktir ya Al" ucap Tasya

" Okeee sayang" ucap alvaro

𝕱𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉  ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang