Avoiding the closest person is better

3 0 0
                                    

Pagi hari....

Tasya merengek kepada ibunya untuk berangkat sekolah karena ia sangat bosan

" boleh ya bu, pleasee" ucap tasya

" ngak boleh kamu masih sakit" ucap Ibu

Melihat raut wajah tasya nampak sedih membuat ibunya tidak tega

" jangan sedih, yaudah boleh tapi hati-hati kalo dibully telepon Ibu" ucap Ibu tasya

" siap bu boss" ucap tasya

Tasya diantarkan oleh Ibunya karena tangan nya belum sepenuhnya sembuh, akibat cedera lumayan keras

" ingat pesan ibu nak" ucap Ibu

" siap ibu peri ku" ucap Tasya

Ia melangkah pergi menuju kelas  melihat suasana kelas yang begitu sepi namun gege dan queen berangkat lebih awal

" ge, liat tuh bocah jalang udah berangkat aja" ucap queen

" gimana cil kemarin sekarat dirumah sakit ya" ucap gege memegang dagu Tasya

" woy nyet ngak usah nyari ribut" teriak zifa melihat gege mencengkram dagu Tasya

Gege memilih melepas lalu bergerak menjauh dan pergi kemeja belakang

" gapapa kan tasy" ucap zifa namun hanya dibalas anggukan Tasya

Saat zifa menaruh tasnya disebelah kursi Tasya, Tasya bangkit pergi menuju kursi kosong dekat jendela ia ingin menjauh dari teman nya itu

" lo aneh tasy" batin zifa ia merasa sedih

Pelajaran dimulai

Saat kelas diabsen banyak siswa yang tidak hadir karena sakit dan banyak yang bolos

" tasya" ucap guru

" saya bu" ucap tasya

" sakit apa nak kemarin " ucap guru

" sakit panas bu" ucap tasya berbohong dan mendapat tatapan dari zifa dan Alvaro namun ia  abaikan

Karena kebetulan guru yang mengajar baru cuti hamil jadi ia tidak tau jika ada seorang siswa yang dibully padahal berita itu sudah tersebar luas di sekolah

Pelajaran dimulai waktu bergulir dengan cepat tibalah waktu istirahat

Zifa dan samwa menghampiri meja tasya tidak dengan azya ia hanya mengamati saja

" ayo kekantin tasy" ucap zifa memegang tangan tasya lembut  namun dilepas secara kasar oleh tasya

Tidak ada respon jawaban namun tasya melangkah pergi meninggalkan zifa dan samwa yang tengah mematung ia memutuskan untuk pergi ke taman sekolah

Ke 3 sahabat pergi tanpa tasya

Bagi zifa, tasya itu berharga didalam sahabatnya ia sangat baik namun hal apa yang membuat tasya berubah seperti itu

Disisi lain tasya melamun di taman ia sangat frustasi sebenarnya dengan kehidupan nya

Namun sosok Alvaro datang dan duduk disamping nya sembari memberikan cokelat kepadanya

" cantik-cantik ngelamun sendirian  nih buat lo dimakan" ucap Alvaro menyerahkan cokelat itu namun hanya dibalas tatapan

" Lo kenapa tasy, Lo marah" ucap Alvaro

" gue mohon jauhi gue, gue ngak pantes buat lo gue ngak pantes punya siapapun" ucap tasya

" lo kenapa jujur sama gue, gue kan pacar lo" ucap Alvaro

" dulu lo ngak peduli sama gue sekarang lo peduli banget tapi maaf gue ngak bisa pacaran sama lo, kita putus " ucap tasya melangkah pergi dengan air mata yang menetes ia berusaha menghapusnya

Alvaro terdiam memang benar ucapan tasya dari dulu ia tidak peduli dengan tasya dan bahkan membiarkan nya dibully

Padahal yang terjadi Alvaro sangat terluka juga karena ia mecintai tasya sejak kecil

Tasya cukup sakit hari ini berusaha menjauh dari orang terdekat nya bahkan orang yang dicintai nya

𝕱𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉  ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang