Friend

12 1 0
                                    

Akhirnya, malam yang menakutkan karena hujan tak kunjung meredah kini berubah menjadi pagi yang cerah

Matahari terlalu bersemangat
Memulai hari Padahal baru memasuki jam 6 tetapi matahari sudah menyengat

" berangkat bu" ucap tasya

" Hati-hati dijalan " ucap Ibu

Kini montor scoopy hitam milik tasya melaju melewati kota sepagi ini dengan udara yang lumayan sejuk walaupun panas terik matahari menerpa

Sesampainya......

Pemandangan yang ia harapkan bertemu dengan ke -3 sahabatnya atau jika bisa Alvaro namun itu hanya imajinasi nya saja Ternyata pagi ini queen dan gege sudah Datang lebih awal dikelas

Membuat tasya berpikir -an aneh

Apakah mereka akan membuly nya??

Tasya memasang wajah santai ia harus bisa Melawan nantinya jika ia dibully

" hallo tasya " sapa queen si hati busuk

" hallo juga " ucap tasya lirih

" pagi banget berangkat nya " ucap queen mendekat ke arah tasya sembari memegang pundak tasya  lalu queen memberikan intruksi kepada gege untuk menutup mulut tasya dengan cairan bius agar ia pingsan

Gege mendekat dan tasya tidak sadarkan diri mereka membawa tasya ke gudang sekolah yang tidak terpakai lalu mengikat tubuh tasya begitu kencang membuat nya sulit bernafas

Beberapa menit kemudian tasya sadar, mulutnya terkunci rapat oleh solatip dengan tangan yang terikat kebelakang begitu pula kakinya dirantai

Perasaan nya kini takut apakah gege akan lebih kejam kepada dirinya

Gege mendekat kearahnya

" cewek alay, cewek sok cantik, cewek sok pinter , lo itu pantes nya hilang dari bumi ini " ucap gege dan mencubit lengan tasya membuat ia meringis

" tasya kamu itu cantik tapi sayang ngak ada temen nya ya" ucap queen

" temenan sama orang miskin ya ogah njir" ucap gege

Tasya hanya diam ia tidak bisa berkata apapun karena mulut nya terkunci  dan bergerak saja susah

" balik ke kelas queen nanti bocah ingusan ini kita habisin pulang sekolah " ucap gege

" oke habisin sepuasnya " ucap queen

Tasya mendengar ucapan mereka merinding ia tidak tahu nasib nya seperti apa nantinya, ia pasrah jika takdir nya ia harus tewas ditempat ia Terima

Rasanya Capek juga selalu dibully ngak pernah salah dibully itu yang diselalu dirasakan Tasya 

Bel masuk pelajaran

Ke 3 sahabatnya bingung kenapa tasya belum berangkat apakah dia telat?

Begitu pula Alvaro ia mengirimkan pesan kepada tasya namun hasilnya tidak ada jawaban

" saya absen ya anak -anak" ucap ibu guru

" azya(hadir)
Apip (hadir)
Alvaro(hadir)
Bunga(hadir)
Dan Tasya  " ucap ibu guru namun tidak ada jawaban dari teman teman mereka hanya saling menatap dan melihat kearah meja Tasya yang kosong

" tasya kemana " ucap Ibu guru

"Maaf Bu kita ngak tahu" ucap zifa

" ibu alfa saja ya kemungkinan bolos" ucap Ibu guru

" ck, jangan dialfa bu cewek gue  kesian " batin Alvaro

" alfa aja bu, anak pinter tapi bolos" ucap gege

" dari pada lo tukang bully" ucap zifa ia kesal dengan adiknya

" ngeri ada tukang bully guys " ucap amel berpihak kepada zifa membuat gege ingin menghajar kakanya itu

" sudah-sudah jangan ribut" ucap Ibu guru

Pelajaran dimulai

Sedangkan tasya ia sungguh kesulitan bernafas, andai saja ada orang yang menolong nya namun pasti mustahil
Karena gudang ini bisa dibilang gudang terbengkalai

Waktu istirahat

" wa gue khawatir nih " ucap zifa

" khawatir kenapa " ucap samwa

" tasya ngak ada kabar gue chat ngak dibales" ucap zifa

" iya sih aneh gitu tiba tiba menghilang, apa coba kamu tanya ibunya " ucap samwa

" nanti guys urusan itu mending kita kekantin" ucap azya

" iya ayo nanti habis jajan kita urus tentang tasya " ucap samwa

Tak lama kemudian bel masuk pelajaran ke dua berbunyi

" gue udah coba telelpon ibunya tapi ngak aktif njir" ucap zifa

" yaudah nanti pulang sekolah kita kerumahnya " ucap samwa

𝕱𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉  ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang