A draining day

5 1 0
                                    

Beberapa hari kemudian setelah kejadian azya masuk rumah sakit dirinya tidak terlihat lagi namun zifa samwa, dan tasya mulai akrab kembali

Kali ini tasya akan menjalankan misi mencari tahu tentang azya

jujur saja azya sangat misterius teman dekat nya zifa dan samwa yang sudah kenal lebih lama pun tidak tahu tentang keluarga nya

Mereka hanya tahu jika keluarga azya sangat harmonis ternyata keluarga nya sangat jahat kepada azya

Pagi ini tasya berada dikelas lebih awal setelah dirinya masuk gege dan queen juga ikut menyusul masuk

Rasanya ia ingin pergi karena hanya tiga orang dirinya dan teman yang membencinya

Langkah tasya terhenti karena gege

" tasya udah lama nih gue ngak nyiksa lo" ucap gege membuat tasya sedikit takut

" siksa aja mumpung sepi" ucap tasya sembari tersenyum santai walau sebenarnya dirinya takut tapi kata kata lemah yang sering diucapkan azya membuat dirinya ingin melawan kata tersebut

" cewek miskin udah mulai berani nih " ucap gege

" berani lah emg Lo model bacot " ucap tasya

" maksut lo apa nyet" ucap gege

" lo sering bilang mau bunuh gue tapi apa mana lo itu sebenarnya pengecut" ucap tasya lebih tegas

" ngeremehin gue lo" ucap gege melangkah mendekat ke arah tasya lalu plak satu tamparan jurus andalan gege mengenai muka cantik tasya

" aduh muka gue jadi jelek" ucap tasya sembari mengusap lembut mukanya

" emang lo jelek" ucap queen kali ini hubungan queen dan gege sempat ada pertengkaran karena keduanya saling merebutkan alvaro namun mereka kembali seperti awal tapi keduanya juga akan merebutkan alvaro

" jelek mana sama lo " ucap tasya

" bangsat lo" ucap queen mendorong tasya hingga ia terjatuh

" Girl signs, poor, weak " ucap queen

"A crazy girl like you deserves to be called ugly" ucap tasya

" banyak bacot lo" ucap gege menendang perut tasya sangat keras membuat tasya berguling guling kesakitan

Tepat di depan pintu sosok azya tengah menatap tajam kearah gege dan queen tatapan itu sungguh mematikan seperti tatapan seorang pembunuh

Azya terus menatap tajam kearah gege dan queen, lalu mendekat kearah tasya membantu nya berdiri

" bangun ngak usah lemah " ucap azya sama saja menyakitkan

Beberapa hari dirinya tidak berangkat sekolah namun hari ini azya memutuskan berangkat karena luka ditubuhnya cukup membaik walau kemarin juga ia sempat dipukuli orang tuanya

" pagi pagi cuy ngak usah ribut" ucap azya

" ngak usah ikut campur lo cewek alay" ucap gege

"Waduh si jamet" ucap azya

" dasar cewek jelek pake masker terus pasti jerawat " ucap queen dirinya tidak tahu jika azya muka nya sangat babak belur akibat pukulan dari ayahnya

" jaga mulut lo sebelum gue robek" ucap azya ia sungguh kesal pagi- pagi sudah disambut nenek lampir

" kaya lo berani aja ---" ucap queen terpotong karena azya lebih cepat mencekram dagu nya sangat keras

" mau gue robek sekarang " ucap azya membuat gege merinding

" jawab bego ngak usah sok bisu" ucap azya kali ini lebih keras mencengkram dagu queen membuat darah segar keluar dari dagu tersebut setelah itu azya melepas cengkramanya

Queen sangat kesakitan karena perih darah yang keluar dari dagunya

" gue mau ngerobek mulut lo tapi kesian liat muka lo ketakutan" bisik azya lalu duduk di kursinya

Sedangkan tasya, gege, dan queen sempat mematung perlakuan azya ke queen tadi

" duduk jangan kaya patung" perintah azya membuat ke 3 orang itu duduk

Setelah kejadian tadi kini tasya dan alvaro beristirahat dikantin bersama karena biasa alvaro sangat manja

" tasy, kakak gue mau nikah" ucap alvaro

" udah tau" ucap tasya sambil mengunyah makananya

" lo mau ikut ngak" ucap alvaro

" kalo gue ikut ibu gimana " ucap tasya

" diajak lah biar akrab sama mamah gue" ucap alvaro

" ngak tau nanti " ucap tasya

" harus ikut  gue ngak mau LDR an" ucap alvaro

" alay lo al" ucap tasya

Keduanya sedang asik berbicara namun gege berjalan kearah tasya membawa bakso dan telur busuk disebelah kiri tanganya dan " bruk " gege terjatuh tepat di depan tasya membuat tasya kepanasan karena kuah bakso itu sangat panas begitu pula telur busuk yang mengenai area baju sampai mukanya juga

" apa - apaan sih lo kurang kerjaan " ucap tasya membentak gege ia sungguh malu dan terlihat menjijikan didepan teman-teman yang melihatnya karena ulah gege

" upss ngak sengaja" ucap gege seketika memang dirinya tidak sengaja

" bacot lo kebanyakan akting" ucap tasya

" lo ngak puas ge nganggu tasya " ucap alvaro mendekat kearah tasya dan gege

" gue mau ngehancurin dia dan dapetin lo" ucap gege

" ogah banget gue sama lo" ucap alvaro lebih keras membuat teman temanya menonton kearah dirinya

" lo mau aja sama cewek jelek, miskin, murahan lagi " ucap gege

" ngaca sama diri lo lebih jelek dan lo juga murahan " ucap alvaro

" gue benci sama lo al tapi gue cinta " ucap gege

" gue juga benci sama lo cewek sok cantik" ucap gege

" gue juga benci lo anjing " ucap tasya suara nya sangat mengema membuat teman temanya kembali fokus kearah mereka

" temui gue pulang sekolah " bisik tasya mendorong bahu gege lalu melangkah pergi disusul alvaro

Begitu pula gege ikut pergi karena teman-temanya berpihak ke tasya menyoraki dirinya seorang pembuliy

" anjir adik gue itu bangsat" ucap zifa yang ingin menampar adiknya namun dicegah oleh samwa

" udah ada alvaro tenang aja tasya aman" ucap samwa

" gue tau tapi kan adik gue itu udah keterlaluan tingkat dewa" ucap zifa

Azya hanya diam menikmati makananya ia memilih kekantin bergabung dengan kedua sahabatnya walau samwa dan zifa terus menanyai keadaanya tapi ia hanya mendiamkan saja

𝕱𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉  ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang