boyfriend

7 1 0
                                    

Malam pun tiba.......

Kini tasya sedang dirumah Alvaro bertemu dengan mamah Alvaro sebelumya ia ragu jantung nya terus berdetak tidak karuan  ia takut jika mamah Alvaro tidak menyukai dirinya bahkan malu anaknya mempunyai pacar sejelek dirinya

Rumah yang sangat mewah dari depan saja sudah terlihat rumah orang kaya apalagi saat masuk ke dalam rumahnya sungguh sangat mewah hiasan dinding yang bagus begitupula tanaman hias mengelilingi sudut rumah, terdapat kolam renang yang sangat indah untuk menikmati senja kali ini Alvaro mengajaknya keliling rumah sembari menunggu mamah Alvaro

" Hallo sayang" ucap suara wanita berusia 40 an lebih tua dari Ibu tasya

Alvaro memeluk mamahnya begitu pula mamahnya membalas pelukan nya dan memberi sekilas ciuman dikening anaknya

Mamah Alvaro menatap Tasya dari atas hingga bawah membuat tasya sedikit tidak nyaman dan mulai takut

" kamu dapet cewek dari mana, kok bisa secantik itu" puji mamah Alvaro

" pake pelet mah" ucap Alvaro

" hallo tante kenalin nama saya celina Izzelia atasya bisa dipanggil tasya " ucap tasya sembari mencium punggung mamah Alvaro

" kenalin juga saya mamah Alvaro " ucap mamah Alvaro

" nama yang bagus seperti orang nya saya boleh panggil kamu celin itu sangat lucu " ucap mamah Alvaro

" boleh tante" ucap tasya tersenyum manis membuat Alvaro ikut salting

" mamah dong jangan tante anggep aja mamah sendiri" ucap mamah Alvaro mengusap lembut rambut tasya

" he iya maaf mah" ucap tasya

" anggep aja mamah gue, mamah mertua tasy" ucap Alvaro

" bisa aja kamu " ucap mamah sembari mencubit lengan anaknya

" ayo celin kita duduk santai diruang tamu" ucap mamah Alvaro sembari mengandeng tasya keruang tamu

Dugaan tasya salah ia kira akan  ditolak di keluarga Alvaro namun malah disambut dengan penuh kegembiraan membuat dirinya nyaman, bahkan ia juga dikenal kan tentang keluarga Alvaro

Ia baru pertama kalinya kerumah Alvaro dulu ia hanya menyukai nya belum pernah sampai datang ke rumahnya

" mah, aku mau bilang sesuatu" ucap Alvaro

" iya apa" ucap mamah

" aku ngak mau keluar negri nanti ldr an sama tasya " ucap Alvaro membuat tasya malu saja

" anak mamah udah tau cinta jadi kaya gini, dulu kamu sering nangis kalo ngak diajak sekarang udah ngak cengeng ya" ucap mamah Alvaro terkesan meledek

" diem mah rahasia " ucap Alvaro

" gapapa biar celin tau" ucap mamah di iringi tawa membuat Alvaro dan tasya ikut tertawa

" kakak kamu mau nikah sayang" ucap mamah

" cepet amat udah dapet " ucap Alvaro

" rencana nya nanti setelah kamu ujian semester mamah mau ngajak kamu keluar negri diacara pernikahan kakak kamu" ucap mamah

" jahat banget sih mah buat orang jadi LDR an" ucap alvaro nampak sedih dan terkesan alay bagi tasya

Tasya sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka

" nanti kamu berangkat sama celin mau kan celin " ucap mamah

" ha- ngak tau mah" ucap tasya

" harus mau ya nanti pacar kamu nangis kaya bocil " ledek mamah

" kalo aku mau nikah boleh mah" ucap Alvaro spontan membuat mamah nya membulatkan mata nya karena sontak terkejut ucapan anaknya

" boleh setelah kuliah, kamu harus belajar dulu " ucap mamah

" lagian mau sama siapa sih sampai kebelet nikah" ledek mamah

" itu lohh mah, gadis cantik bernama celina izzelia atasya" ucap Alvaro menatap tasya membuat tasya tersipu malu mendengar nya

Tak terasa waktu begitu sangat cepat kini tepat pukul 10.00 malam sudah saat nya tasya pulang ia tidak enak jika terlalu lama berada dirumah Alvaro rasanya masih canggung

" al, anterin gue pulang" ucap tasya

" nginep aja tasy " ucap Alvaro

" ngak mau, ibu gue kesian dirumah " ucap tasya teringat dengan ibunya

" yaudah deh tapi lain kali main kerumah gue ya" ucap Alvaro

" iya al nanti gue main" ucap tasya

" mamah lo dimana gue mau pamit" ucap tasya

" mamah , pacar aku mau pulang" teriak Alvaro begitu kencang membuat gendang telinga tasya berdenging mendengar suara Alvaro yang begitu cerewet

" ngak sopan teriak-teriak al" tegur tasya

" udah kebiasan" ucap Alvaro

" jangan dibuat kebiasaan " ucap tasya

" iya beb " ucap Alvaro

" ada apa al, celin " ucap mamah melangkah mendekat ke arah tasya dan Alvaro, tasya pun langsung berdiri dari tempat duduk nya

" saya ijin pulang mah, udah kemaleman " ucap tasya

" iya celin, besok masih sekolah kan ya" ucap mamah alvaro

" maaf ya mah ngerepotin " ucap tasya sembari tersenyum manis membuat alvaro yang melihat nya ikut meleleh begitu pula mamah alvaro juga ikut terpesona kecantikan pacar anaknya itu

" tidak merepotkan sayang, yang terpenting sering kesini aja ya " ucap mamah memeluk tasya begitu pula tasya ikut membalas pelukanya

Mamah alvaro begitu baik dengan dirinya seperti ibunya sendiri

" sekali lagi saya Terima kasih mah" ucap tasya

" iya hati-hati " ucap mamah alvaro

Kini alvaro melajukan mobilnya mengantarkan pujaan hatinya

Didalam mobil alvaro terus melirik tasya terkadang menatap gadis cantik itu namun tasya tidak sadar jika alvaro selalu menatap ke arah nya

" tasy, lo cantik banget" ucap alvaro membuat tasya menatap kearahnya kedua mata saling menatap tidak ada kedipan sama sekali padahal alvaro masih mengemudikan mobil

" al lo lagi nyetir nanti nabrak" tegur tasya membuat alvaro menatap jalanan padahal menatap tasya jauh lebih indah

Sesampainya dirumah tasya..........

" makasih al " ucap tasya seperti biasa tersenyum manis membuat alvaro menjadi gila

" jangan senyum terus gue capek salting " ucap alvaro

" gue ngak nyuruh lo salting lagian senyum kan sedekah" ucap tasya

" hati hati al jangan ngebut, jangan keluyuran, udah malem ingat mamah lo jangan buat dia khawatir " ucap tasya

" tumben perhatian lagian gue juga males keluar" ucap alvaro

" gue perhatian karena gue sayang sama lo al" ucap tasya

" ini bener lo tasy, tumben banget gue suka " ucap alvaro

" udah sana pulang" usir tasya

" iya sayang muahh" ucap alvaro

Mobil alvaro kini nampak hilang dari pandangan tasya membuat tasya masuk kerumah

.
.
.

.
. Hallo everyone maaf baru update
Kehabisan topik  😓😩
🫂😔

Jangan lupa vote, like, comen and follow ❤️

𝕱𝖗𝖎𝖊𝖓𝖉  ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang