" menyambut hari dengan berani "
Melawan rasa takut dan lemah
.
.
.
.
" celina izzelia atasya "Pagi yang cerah......
Gadis cantik bernama tasya berpakaian rapih dan bersemangat untuk menjalani hari ini dengan ceria
Kehidupan nya mulai berjalan normal walau terhalang gangguan gege dan queen tapi sekarang ia bisa melawan keduanya ditambah sosok azya juga sudah anggap sebagai benteng penyemangat dirinya walau omongan nya setajam pisau
Dan sosok ibu yang selalu ada disamping nya membuat nya lebih jauh merasa senang ia tidak pernah memikirkan ayah nya mungkin sudah Terima atas perceraian orang tuanya
Saat dikelas tasya nampak bingung kenapa ruangan kelas begitu indah seperti didekor seseorang dan setiap meja terdapat cokelat dan bunga
Dinding juga tedapat balon dan beberapa hiasan lainya
Apakah kelas mengadakan lomba atau apa?
" bagus banget, emang ada acara apa ya" ucap tasya bingung
Ia lupa hari ini tepat hari kelahiran tasya semua ini sudah direncanakan oleh Alvaro yang meng- intruksi semua temanya untuk mendekor kelas dan lain sebagainya
Tasya berkeliling kelas melihat semua hiasan dinding yang terlihat mewah dan indah dan seorang badut yang diam seperti patung
" hayy badut lagi apa" sapa tasya namun hanya diam membuat tasya sedikit takut
Badut itu adalah apip teman dekat Alvaro sengaja ia menyuruh teman nya untuk jadi badut
" Jangan-jangan setan" ucap tasya lirih namun masih terdengar apip membuat nya menahan tawa
Tasya memilih duduk di kursi yang dihias indah dan bermain handphone menghilangkan rasa bosan
"Duwarr" suara balon meletus membuat dirinya terkejut sosok Alvaro datang seorang diri
" selamat ulang tahun cantiku" ucap Alvaro
Tasya sangat terharu ia saja lupa dengan ulang tahunnya tetapi Alvaro yang baru saja hadir dalam hidup nya dapat mengetahui hari kelahirannya
" makasih al" ucap tasya sembari menangis sungguh ia terharu ibunya saja tidak merayakan ulang tahun dirinya
" peluk boleh" ucap Alvaro dibalas anggukan kecil tasya
" woy udah pelukanya " teriak zifa dan diikuti semua teman kelasnya
" ganggu aja lo nenek lampir" ucap Alvaro
" jangan mancing emosi gue" ucap zifa
" selamat ulang tahun besti" ucap zifa sembari memeluk tasya begitu pula tasya ikut membalasnya
" selamat ulang tahun tasya " ucap samwa
" selamat ulang tahun ceweknya Alvaro" ucap bunga
" selamat ulang tahun cantik" ucap Marcel
" selamat ulang tahun" ucap amel
" selamat ulang tahun" ucap apip
Dan lainya ikut mengucapkan yang terakhir azya yang mengucapkan
" selamat ulang tahun lemah" ucap azya sembari memeluk erat tasya sangat lama membuat zifa dan samwa bingung
" makasih azy " ucap tasya tersenyum manis
" tiup lilinnya beb" ucap Alvaro membawa kue ulang tahun
" tiup lilin nya tiup lilin nya sekarang juga sekarang juga " ucap semuanya
Lilin sudah tasya tiup kali ini tinggal sesi potong kue, ternyata Alvaro membayar guru yang akan masuk pada hari ini karena ia sengaja membuat acara disekolah niatnya akan membawa semua teman kelas nya ke hotel atau gedung namun tidak jadi ia memilih untuk di sekolah saja
" suapan pertama buat azya" ucap tasya membuat zifa dan alvaro tersenyum kecut mereka kira dirinya yang mendapat suapan pertama
" kesian Alvaro cemberut " ucap bunga meledek
" buka mulut lo" ucap tasya dan azya pun menuruti nya
" suapan kedua gue buat zifa " ucap tasya membuat Alvaro tersenyum kecut lagi dan lagi
" suapan ketiga buat samwa dan seterusnya " ucap tasya
" dan paling terakhir ialah Alvaro alay" ucap tasya membuat Alvaro tersenyum bahagia
Semuanya asik memakan dan menyalakan musik sambil berjoget- joget tidak jelas
Tidak ada guru yang berani memarahi mereka karena semua sudah diatur oleh Alvaro
" al gue rasa lo berlebihan sampai bayar guru kita kaya ngak sopan" ucap tasya
" gapapa sayang lo mau acara diluar " ucap Alvaro
" iya boleh jangan disini gue ngerasa ngak enak" ucap tasya
" oke lets go kalo itu mau lo" ucap alvaro
" tapi al maksud gue pulang sekolah aja ini kan masih jam pelajaran " ucap tasya
" no harus sekarang sayangku" ucap alvaro
" guys beresin semuanya kalian pulang ke rumah masing- masing ganti baju yang cantik dan ganteng kita pindah jangan disini ini kemauan tuan putri " ucap Alvaro
" oke boss laksanakan " ucap semuanya
Tasya sungguh malu ia ingin menolak karena jam pelajaran tapi gimana lagi Alvaro keras kepala