19. Dumbledore's Rotten Idea

225 48 3
                                    

so sorry for the typo

.

.

.

Pagi-pagi buta Claire sudah dibuat tak habis pikir dengan menghilangnya semua pakaian juga beberaa novelnya. Menyisakan buku-buku ensiklopedia Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam dan selembar kertas bertuliskan, 'Has move into Snape's chamber'.

Lima kalimat yang mampu dengan ajaibnya memacing emosi Claire hingga batas ubun-ubunnya. Lima kalimat yang kini membuat Claire pontang-panting menuju Dungeons dengan menyertakan berbagai umpatan di setiap deru napasnya.

Sesampainya ia di tempat tujuannya, Claire justru dibuat termangu sebentar sebelum akhirnya emosi kembali menguasainya.

"Bloody hell, you fucking bastard! Who the hell does this kind of shit?! Dasar tolol! Tidak tahu kah keadaan sekarang sedang sekacau apa?! Bangsat!"

Rentetan itu sudah mencapai level lebih tinggi, tapi belum puncaknya. Sebab setelah menemukan pintu ruangan Snape yang menghilang entah ke mana, Claire melajukan langkahnya menuju potion laboratory. Mendobrak pintu tak terkunci itu hingga menimbulkan dentuman yang berhasil membangunkan manusia satu-satunya yang tadinya tengah terpejam di kursi kerjanya.

Claire lantas mendekat lalu sekonyong-konyong menarik kerah kemeja Snape dengan memberikan tatapan nyalang seperti seorang pendendam tanpa ampun yang akan segera menebas tubuh Snape hingga tandas.

"You son of a bitch! Di mana kamarmu, huh?! JAWAB, SIALAN!" sungutnya yang bahkan tidak membiarkan Snape untuk sadar sepenuhnya.

"Huh?"

"You deaf! WHERE'S YOUR FUCKING CHAMBER, JERK!"

Kalau mau dibilang pantas, ya memang pantas. Claire kehilangan semua pakaiannya, dalam kata lain, dia hanya memiliki baju dan celana yang tengah dipakainya. Bahkan sandal selop yang biasa ia gunakan untuk keluar pun hilang, begitu juga sepatu. Jadi memang tadi Claire berlari kemari dengan kondisi tanpa alas kaki. Dingin? SANGAT! Suhunya saja mencapai minus 3.

Tapi, mungkin salah untuk melampiaskannya. Sebab ia belum tahu siapa yang melakukan semua ini, tapi sudah menjadikan Snape sebagai alat pelampiasan emosinya.

"What?"

BUGH!

"YOUR CHAMBER, SHIT!"

Sekali lagi Claire akan mendeklarasikan, bahwa wajah Snape samsak-able.

Seperti sebuah keajaiban, kesadaran Snape langsung kembali sepenuhnya.

"Ed—"

"JAWAB PERTANYAANKU! TIDAK USAH BERBICARA APAPUN! CUKUP. JAWAB. MY FUCKING. QUESTION!" berangnya dengan emosi berada di puncak.

Napasnya memburu. Netranya benar-bnar menggambarkan bagaimana marahnya ia sekarang. Dan Snape belum pernah melihat ini sebelumnya. Tapi ini masih lebih baik daripada tatapa benci Claire yang dulu menerornya usai tragedi itu.

"Lepas—"

"KAU MEMANG TULI, YA?! DI—"

"There!" penggalnya kala merasakan gendang telinganya akan segera pecahjika Claire terus melanjutkan terikannya. Seirama dengan jawabannya, jari telunjuk Snape mengarah ke sesuatu di belakang Claire. "There's the door," katanya lebih rendah dari sebelumnya.

Mengikuti arah yang diberikan oleh Snape, Claire masih saja belum melepaskan kerah kemeja pria malang ini. Netranya ia kembalikan untuk menusuk obsidian Snape.

Sequoia | Severus SnapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang