3

159 26 4
                                    



Keesokan harinya, Saint berangkat lebih awal hari ini.
Pagi sekali Saint sudah berada di kelas, dan baru ada beberapa siswa saja yang sudah datang.
Saint duduk sendirian di bangku kelas paling belakang dengan melamun.
Tak lama kemudian Jeon datang dan memasuki kelas.

"Selamat pagi Saint."
Sapa Jeon.

Tak ada jawaban dari Saint.

"Saintttt."
Ucap Jeon sambil menepuk pundak Saint.

"Aahhh... Jeon."

"Kau tak apa?"

"Iya, aku nggak papa."

"Jujurlah."

"Jujur tentang apa Jeon?"

"Heemmm... aku mengerti apa yang kau rasakan."

"Entahlah. ini sangat menyakitkan."
Saint mengangis dan menundukkan kepalanya di meja.

"Tidak apa-apa Saint, ada aku di sini."
Ucap Jeon menenangkan Saint dan mengusap-usap punggung Saint.

Tak lama Kim, Min, dan Yoon pun datang.

"Selamat pagi." Sapa Kim.

"Haiiii." Balas Jeon.

"Saintttt?"
Kim berlari menghampiri Saint saat melihat Saint sedang menangis.

"Yaaa... Jeon!!! Kau apakan Saint?"

"Sssstttttt...jangan berisik."
Ucap Jeon.

"Ada apa? Saint kenapa?"
Tanya Yoon berbisik.

"Aku tak apa, kalian jangan mengkhawatirkanku." Ucap Saint masih menunduk menangis di meja.

Tiba-tiba hidung Saint mengalirkan darah.

"Aaahhhh.... Jangaann."
Ucap Saint dalam hati.

Darah itu menetes ke lantai dan Saint berusaha menutupi itu dengan kakinya.
Saint tidak ingin sampai teman -temannya
mengetahuinya.

"Kim, boleh aku meminta tissue?"
Pinta Saint yang masih di posisi yang sama.

"Ahhh...ini."
Kim memberikan beberapa lembar tissue.

Lalu Saint pun menghapus darah di hidungnya.

"Selamat pagi semuaaa."
Sapa Perth sambil tersenyum.

"Haaaah.... Perth ?"
Batin Saint.

Saint dengan cepat membersihkan darah di hidungnya.

"Selamat pagi."
Jawab semuanya kecuali Saint.

"Ada apa ini?"
Tanya Perth.

"Saint? Kau kenapa?"
Lanjut Perth.

"Aaahhh... tidak apa-apa."
Jawab Saint.

"Tapi kenapa kau terus menunduk?"

Saint pun langsung mengangkat kepalanya dan menatap Perth dengan wajah yang pucat dan mata sembab.

"Selamat pagi Perth."
Sapa Saint tersenyum.

"Yaaaa... Kau pucat sekali? Apa kau sakit?"
Perth panik dan duduk di sebelah Saint.

"Aaahhh... tidak. Aku tidak apa-apa."

"Kim, Min, antar aku ke toilet yah?"
Pinta Saint.

"Siap." Ucap Kim dan Min barengan.

"Perth, aku ke toilet sebentar."

"Iva."

Saat Saint hendak berdiri, karena sakit di kepalanya
membuat Saint sempoyongan hingga membuatnya
terjatuh.
Namun dengan sigap Perth merangkul Saint.

My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang