17

149 17 2
                                    




Hari demi haripun berlalu begitu cepat.
Sebulan sudah Saint berada di rumah sakit.
Kondisi Saint pun berangsur membaik.
Saint masih belum berkomunikasi lagi dengan sahabat - sahabatnya.

"Mama."
Panggil Saint.

"Iya sayang."

"Saint ingin melanjutkan sekolahku."

"Ah, jika tentang sekolah biar papa yang mengurusnya."

Tak lama, Dr. Nam masuk ke ruangan Saint untuk
memeriksa keadaan Saint.

"Saint, kondisimu semakin membaik. Mungkin beberapa hari lagi kau bisa pulang."
Ucap Dr. Nam setelah selesai memeriksa Saint.

Saint senang mendengar pernyataan Dr. Nam karena Saint sudah merasa sangat bosan berada di ruangan vang serba putih itu.

"Baiklah dok. Terima kasih."

"Ahh, maaf."

"Ya dok. Ada apa?"

"Apa Saint ingin sekolah?"
Dr. Nam tidak sengaja mendengar pembicaraan tentang sekolah Saint saat Dr.Nam masuk tadi.

"Iya dok. Saint ingin sekolah."

"Jika boleh menyarankan. Bagaimana jika Saint masuk di sekolah yang sama dengan anak saya."

"Dokter sudah memiliki anak?"

"Sudah, dia laki-laki seumuran Saint."

"Bagaimana Saint?"
Tanya Nat.

"Saint terserah mama dan papa saja. Yang terpenting Saint bisa melanjutkan sekolah ma."

"Baiklah dok. Akan saya bicarakan dengan suami saya dulu. Terima kasih atas bantuan dan sarannya dok. Dokter sudah banyak membantu Saint."

"Dengan senang hati untuk membantu Saint yang kuat."
Dr. Nam tersenyum kagum pada Saint.



*****



Pak Prapto masih menunggu kabar dari Saint. Sudah satu bulan lebih Saint tidak menghubungi pak Prapto.

Sampai hari ini, akhirnya Saint mengirim sebuah pesan. Ponsel pak Prapto berbunyi.

"Saint?"
Melihat ponselnya, lalu membaca pesan Saint.

Saint
'Halo pak Prapto. Ini Saint pak. Maafkan aku tidak menghubungi bapak. Tentang operasiku, aku berhasil melewatinya pak. Dan hari demi hari kondisiku semakin membaik. Minggu depan aku akan melanjutkan sekolahku disini. Entah kapan aku akan kembali. Pak, tolong jaga Perthku.
Jangan beritahu siapapun tentang keberhasilan operasiku termasuk Perth. Pak Prapto, terima kasih. SEMANGAT."

Airmata pak Prapto berlinang saat membaca pesan Saint.

'Syukurlah jika operasinya berhasil. Kau memang kuat, Saint.
Cepatlah kembali.
Bapak berjanji akan menjaga Perthmu.
Kau baik- baik disana.
Jaga dirimu baik-baik.
Yang terpenting kau harus kembali.
Bapak adalah orang yang pertama menunggumu datang.
Kau tau? Bapak selalu melihat gerbang masuk dan berharap ada senyumanmu disana seperti biasanya.
Cepat kembali, bapak menunggumu. Jaga diri disana Saint.'
Balas pak Prapto.

Tak lama kemudian, terihat Perth sedang berjalan memasuki gerbang.

"Pagi pak."
Sapa Perth pada pak Prapto sambil membungkuk.

"Pagi nak."

"Saya masuk dulu pak."

"Tunggu sebentar nak. Bolehkah bapak memfotomu?"

My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang