23

83 11 1
                                    


Keesokan harinya. Perth sudah siap untuk menemui Nana sesuai janjinya.
Namun sebelum berangkat, Perth menelpon Saint terlebih dahulu.

"Saint?"

"Halo."

"Kau sudah siap?"

"Datanglah."

"Ahh, baiklah. Aku menjemputmu sekarang."

"Hati-hati Perth."

"Iya, tunggu aku sebentar lagi."

Setelah beberapa lama, Perth sampai di rumah Saint.
Tampak Saint yang sudah menunggu di depan rumahnya.
Perth membuka kaca mobilnya.

"Tuan putri, silahkan masuk."
Perth membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Saint masuk.

Saint yang mendengar perlakuan Perth tersenyum cantik menghampiri mobil Perth.

"Ayo, berangkat sekarang."

"Kau sangat cantik."
Perth menatap Saint dengan senyum menggoda.

"Aku tampan Perth.."
Saint mempoutkan bibirnya.

"Hahaha. Mengemaskan."

Saat diperjalanan, tangan Perth perlahan mendekati tangan Saint.
Perth mendapatakan tangan Saint, hingga Perth menggenggam tangan Saint.

Reaksi Saint tentu saja dia terkejut.
Saint menatap Perth dengan senyum malunya.
Dan terlihat juga, Perth menyetir dengan senyum di bibirnya.

"Perthh."
Saint mencoba untuk melepas genggaman tangan Perth.

Namun Perth malah semakin menggenggam erat tangan Saint.

"Sebentar saja."
Perth tersenyum dan berbisik.

Jantung Saint berdegup kencang, dan ia hanya bisa pasrah.

Selama perjalanan terukir senyum bahagia di bibir dan wajah Saint dan Perth.
Hingga mereka pun sampai di taman belakang sekolah.

"Perth, kau duluan saja. Aku harus ke toilet sebentar."
Ijin Saint.

"Tidak, aku akan menunggumu."

"Tak perlu!! Aku hanya sebenttar."

"Baiklah, jangan terlalu lama. Aku akan merindukanmu."
Gombal Perth.

"Haisshh.."

"Hati-hati."
Tersenyum.

Saint pun melangakah pergi ke kamar mandi.

Sedangkan Perth masuk ke taman terlebih dahulu.
Perth masih menunggu Nana yang belum terlihat di taman.
Tanpa menunggu lama Nananpun datang.

"PhiPerth."
Panggil Nana saat mendekati Perth.

"Ahh, Nana."
Jawab Perth malas.

"Bagaimana kabarmu?"

"Langsung pada intinya saja? Ada apa kau ingin bertemu denganku?"

"Ahh, aku ingin meminta maaf."

"Hanya itu?"
Kesal Perth.

"Iya."

"Haish, sangat tidak penting."
Ucap Perth dengan acuh.

Saat Perth hendak berbalik untuk meninggalkan Nana.
Namun dengan sigap Nana menahan tangan Perth.

"Phi Perth."
Nana meraih tanagn Perth.

"LEPASKAN!!!"
Aksa menyendal tangan Saint membuat Nana menangis.

"Aku minta maaf, phi Perth. Aku tahu aku salah. Tapi, aku masih mencintaimu. Apa kita bisa mengulangnya dari awal?"
Ucap Nana dengan tangisnya.

"Kau sudah gila? Kau pikir aku akan mudah kembali padamu?"
Bukannya kasihan, Perth malah semakin kesal dengan Nana.

My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang