5

148 21 4
                                    





Ternyata di sisi lain kebahagian yang Perth dan Nana rasakan, ada seseorang yang hatinya sangat rapuh dan terluka saat ini.

Saint menangis saat menyaksikan Perth dan Nana dari kejauhan.
Di waktu yang sama, perlahan Saint melepas cincin dari Perth dengan isak tangis dan air mata yang mengalir.

Meskipun begitu Saint masih menunggu Perth di taman.

Sesekali Perth melihat ke arah Saint. Dengan manisnya Saint tersenyum dan mengacungkan jempol untuk Perth.

Lagu telah selesai dinyanyikan Perth. Nana terlihat sangat bahagia dan bertepuk tangan untuk Perth.

"Waaahhh. Lagu phi Perth sangat bagus."

"Kau menyukainya?"

"Iya, aku menyukainya."

Perth tersenyum dan meraih tangan Nana.

"Maaf phi, Tanganku."
Nana berusaha menarik dan menolak.

"Nana, aku ingin mengakui sesuatu."
Perth mempertahankan genggamannya.

"Mengakui apa?"

"Beberapa bulan ini kita sudah mulai dekat satu sama lain."

"Iya, lalu?"

"Aku menyukaimu dari awal kita bertemu."

"Phi Perth serius?"

"Iya, aku sangat serius. Jadilah kekasihku?"

Nana terdiam sejenak dan tersipu malu.

"Baiklah. Mari kita pacaran."

"Hah? Kau serius?"

"Iya. Hehehe."

Perth langsung memeluk Nana saat itu juga.

Saint yang menyaksikan pun hanya menangis, apa lagi yang bisa ia lakukan, haruskah ia ikut bahagia? Tapi hatinya tak mau menerima kebahagian itu.

Semua itu membuat Saint kembali down dan mengeluarkan darah di hidungnya lagi dan lagi.

Perth melihat ke arah Saint dan tersenyum dan mengacungkan jempolnya seakan-akan mengatakan 'Aku berhasil'.

Saint pun melakukan hal sama seperti Perth, sembari mengusap darah di hidungnya.

Sampai akhirnya Saint merasa tak sangup lagi menyaksikan Perth dan Nana lagi.
Saint berlari pergi menuju toilet dengan air mata yang masi mengalir di pipinya.
Dengan tidak sengaja Saint menabrak Jeon dan Yoon.

Bbbbrrrraaaaakkkkkkkk

"Ahh.. Saint, maaf aku tak melihatmu."
Ucap Jeon.

"Tidak apa-apa. Aku juga tidak melihatmu"
Ucap Saint sambil menunduk untuk menutupi darah di hidungnya.

"Mengapa kau terus menunduk?"
Tanya Yoon.

"Tak apa Yoon."

Jeon pun berusaha menegakkan kepala Saint.

"Yaaaaa... Saint hidungmu berdarah."
Jeon panik.

"Saint, kau kenapa?"
Tanya Yoon ikut panik.

Yoon dan Jeon saling menatap.

"Aku harus ke toilet. Tolong jangan beritahu Kim, Min, dan terutama Perth. Mengerti?"

"Iya Saint, hati-hatilah."

Saint pun pergi ke toilet meninggalkan Jeon dan Yoon.
Sedangkan Jeon dan Yoon pun pergi menuju kelas.
Terlihat Kim yang sedang menunggu mereka.

"Jeon."

My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang