24

129 17 2
                                    





Keesokan harinya pun tiba.
Semalaman Perth memikirkan sesuatu bagaimana caranya agar Saint bisa utuh menjadi miliknya, dan agar Saint tahu bahwa tak ada yang lain yang Perth cintai saat ini selain Saint.

Perth tak ingin mengulang kesalahan yang pernah ia lakukan dulu dengan menyakiti Saint, Perth benar-benar ingin membahagiakan Saint.

Akhirnya Perth memutuskan untuk mengajak Kim, Jeon, Min dan Yoon untuk bertemu di sebuah kafe, dan tentu saja tanpa Saint.

"Ada apa Perth, tiba- tiba mengajak bertemu?" Tanya Jeon.

"Aku ingin meminta bantuan kalian."
Ucap Perth.

"Bantuan apa?"
Tanya Kim.

"Aku ingin meresmikan hubunganku dengan Saint. Kalian tahu atau mempunyai ide dengan cara apa? Kalian tahu kan, waktu aku dengan Nana, Saint yang membantuku."

"Haisssh. Lalu kita harus bantu apa?"
Min pun bingung.

"Apapun yang ada di pikiran kalian. Buatlah surprise di kafe ini, malam ini. Aku percaya pada kalian." Ucap Perth.

Mereka pun berunding beberapa lama sampai akhirnya mereka menemukan sebuah ide.

"Baiklah, kalau begitu kita akan berkumpul disini nanti jam 7 malam."
Ucap Perth.

"Baiklah."
Jawab semuanya.

Setelah selesai berunding, Perth pun menghubungi Saint.

"Halo Saint?"

"Iya Perth, ada apa?"

"Bersiaplah jam setengah 7 malam ini, aku akan menjemputmu."

"Hah? Emang mau kemana?"

"Sudahlah kau akan mengetahuinya nanti."

"Baiklah, tapi..?"
Saint belum selesai bicara, namun Perth telah menutup telponnya.

"Haisshh, Perth akan mengajakku kemana?" Gumam Saint.

Malam pun tiba. Kini Saint sudah siap dan sudah terlihat cantik dan rapi.
Saint menunggu kedatangan Perth.

Namun tak lama kemudan terdengar suara klakson mobil dari luar.

'Bim-bim'

Saint yang mendengar itu segera keluar.
Ternyata benar Perth yang datang.

"Perth?"
Sapa Saint tersenyum bahagia saat menghampiri Perth ke mobil.

"Masuklah."
Tersenyum.

Saint pun masuk ke dalam mobil.

"Kau sudah pamit dengan orang tuamu?"
Tanya Perth.

"Tentu saja sudah. Kau akan mengajakku kemana?"

"Ikut saja denganku."

"Hemm... baiklah."

Saint pun diam dan tak bertanya lagi, meskipun ia sangat penasaran saat ini.

Sampai akhirnya Perth memberhentikan mobilnya di sebuah kafe yang sudah direncanakan Perth sebelumnya.

"Aku harus menutup matamu?"
Pinta Perth.

"Hah? Untuk apa?"
Saint bingung.

"Pakai saja."
Tersenyum.

Saint pun pasrah dan Perth mulai menutup mata Saint.

Setelah mata Saint tertutup, perlahan Perth menuntun Saint berjalan untuk masuk ke kafe tersebut.

"Kau akan membawaku kemana Perth?"
Tanya Saint yang semakin penasaran.

My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang