26

101 14 2
                                    


Keesokan harinya. Saat membuka mata yang ada dipikiran Perth hanya ada Saint.
Perth mencari ponselnya untuk menghubungi Saint
yang telah resmi menjadi kekasihnya semalam.

'Selamat pagi sayang.'
Perth mengirim pesan pada Saint.

Saint pun tersenyum membaca pesan dari Perth.

'Selamat pagi.'
Balas Saint tanpa panggilan sayang.

"Yaa... kenapa Saint tidak memanggilku dengan panggilan sayang."
Gumam Perth kesal.

Perth pun memutuskan untuk menelpon Saint.

"Haahhhh... Perth menelponku? Apa yang harus aku lakukan."
Saint gugup dan heboh sendiri.

"Oke!! Tenang Saint!! ini pacarmu yang menelpon,
jadi aku hanya perlu manjawabnya."
Saint menenangkan dirinya sendiri.

Sebelum mengangkat telpon dari Perth, Saint menarik nafasnya dalam-dalam.

"Hallo."
Jawab Saint lembut dan dengan senyum manis yang menghiasi bibirnya di pagi hari.

"Selamat pagi sayang."
Balas Perth manis.

"Ahh... selamat pagi."
Ucap Saint gugup, karena Saint bingung untuk memanggil Perth dengan panggilan apa.

"Yaa... kau masih malu memanggilku dengan panggilan sayang?"
Protes Perth.

"Hehehe. Tidak. Aku hanya bingung harus memanggilmu ара?"

"Bagaimana kalau kanda dan dinda?"
Usul Perth asal.

"Hahaha... itu sangat norak sekali."

"Lalu apa?"

"Memangya penting ya?"
Tanya Saint.

"Tidak juga tapi bagi aku penting sayang. Tapi terserah kau saja. Aku tidak memaksa."

"Bagaimana kalau Bee. Kurasa itu lucu."
Usul Saint.

"Itu sangat lucu."
Ucap Perth.

"Baiklah kalau begitu aku akan memanggilmu Bee."

Mereka pun tertawa bersamaan via telpon.

"Apa kau baru bangun?"
Tanya Perth.

"Tentu saja tidak, aku sudah selesai sarapan."

"Apa kau ingin pergi?"
Tanya Perth.

"Kemana?"

"Bersiaplah, pukul 10 nanti aku akan menjemputmu."

"Baiklah."

Mereka mengakhiri obrolan dan mematikan telpon.

Saint segera bersiap untuk mandi, begitu juga dengan Perth.

Sampa akhirnya jam 10 pun tiba.
Perth sudah berada di depan pintu rumah Saint.

Tok tok tok

"Ahh, itu pasti Perth."
Saint yang sudah menunggu di ruang tamu bergegas membuka pintu.

Cekleeeek

Saint tersenyum dan sedikit menggigit bibir bawahnya.

"Hallo."
Sapa Saint dengan suara mengemaskan.

Perth tersenyum melihat betapa menggemaskannya pacarnva itu.

"Kau sudah siap?"
Tanya Perth sembari sedikit mengacak-acak rambut Saint.

"Aku sudah siap. MAMA, SAINT PERGI."
Teriak Saint.

"Mama di rumah?"
Tanya Perth.

"Iya, mama sedang di dapur."

My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang