8

109 17 3
                                    


Hari ini adalah waktunya Saint untuk kembali harus memeriksa kesehatannya setelah pulang sekolah. Pagi ini Saint masih sendiri di kelasnya. Tak lama setelah itu, Jeon dan Kim datang.

"Selamat pagi, Saint."
Sapa Jeon tersenyum.

"Hai, selamat pagi Jeon, Kim. Ciee datengnya barengan."
Canda Saint.

"Haiiisshh.. Saint."
Kim tersenyum malu.

"Hahaha."
Saint tertawa melihat Kim yang salah tingkah.

"Saint, akhir-akhir ini kau sangat berbeda."
Ucap Jeon.

"Berbeda? Berbeda bagaimana Jeon?"

"Aku merasa Saint yang dulu kembali datang."

"Maksudmu?"
Saint masih tak mengerti maksud Jeon.

"Iya, Saint yang sejak dulu kami kenal. Saint yang ceria. Saint yang sangat manis jika tersenyum." Ungkap Jeon.

"Ya, aku pun merasakannya. Sebelumnya, saat Perth mempunyai Nana, senyummu sempat hilang, ceriamu redup digantikan sedihmu."
Sahut Kim menyetujui pernyataan Jeon.

"Hehm, setelah ku fikir, tak harus aku seperti itu. Itu hanya menvakitkanku."

Min dan Yoon datang. Mereka berdua memang sering datang sekolah bersamaan, karena memang jarak rumah Min dan Yoon tidak terlalu jauh. Bahkan tidak jarang Min nebeng Yoon untuk berangkat sekolah, namun belum ada yang serius diantara mereka.

Sebenarnya Yoon sudah sering terang-terangan mengucapkan kalau dia menyukai Min, namun tak pernah dianggap serius oleh Min, dan terkadang Yoon malah dimarahi Min.

"Selamat pagi semua."
Sapa Min dan Yoon bersamaan.

"Hai, selamat pagi."
Jawab Saint, Jean dan Kim bersamaan.

"Kalian sedang mengobrol apa?"
Tanya Min.

"Tak apa Min."
Jawab Saint yang tak ingin membahas tentangnya lagi.

"Perth belum datang?"
Tanya Yoon.

"Belum."
Jawab Jeon.

"[a masih bersama Nana pasti."
Sahut Saint yang sudah mengetahui kebiasaan Perth tiap pagi.

Namun tak lama setelah itu Perth muncul dari depan kelas.

"Selamat pagi."
Sapa Perth tersenyum saat memasuki kelas.

"Itu Perth, Selamat pagi Perth."
Ucap Saint membalas sapaan Perth.

"Selamat pagi Perth."
Lalu di jawab oleh semuanya.

"Baru saja kita menanyakanmu Perth."
Ucap Perth.

"Ada apa?"

"Takada apa-apa."
Jawab Saint.

Perth duduk di sebelah Saint, dan lainnya duduk di tempat masing-masing.

"Kau baru menemui Nana bukan?"
Tanya Saint pada Perth.

"Tidak, Nana tidak masuk hari ini."

"Kenapa? Apa dia marah lagi?"

"Tidak, Nana pergi ke rumah neneknya."

"Ahh."

"Saint!"
Panggil Perth pelan.

"Iya."

"Eeuumm... semalem..."

"Ada apa semalem?"

"Tidak apa-apa. Aku tertidur semalem."

"Ahh... tidak apa-apa. Aku tahu, itu memang kebiasaanmu."

My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang