30

62 7 1
                                    


Selama perjalanan, Perth tak mau melepas genggaman tangannya dari Saint.
Sesekali Perth juga melirik menatap Saint.
Hingga akhirnya keduanya pun sampai di rumah Min.
Terlihat pasangan JeonKim dan YoonMin sudah menunggu.

"Hai semua, maaf membuat kalian menunggu lama." Ucap Perth saat keluar mobil dan menyapa semuanya.

"Tidak apa-apa aksa."
-Jeon.

"Mau berangkat sekarang?"
Tanya Yoon.

"Tentu, ayoo."
Jawab Perth.

Merekapun masuk dalam mobil mereka masing-masing dengan pasangan mereka masing-masing.

"Kita berangkat sekarang."
Ucap Perth.

"Iya, hati-hati Bee."

"Cium aku dulu."
Goda Perth.

"Haissh..."
Saint pun mencium pipi Perth.

"Ayoo."
Saint tersenyum.

Perth mulai melajukan mobilnya. Dan mereka mulai melakukan perjalanan.

"Bee?"
Panggi Saint.

"Iva?"

"Apa papa tadi benar-benar berbicara seperti itu?" Tanya Saint yang masih penasaran.

Perth gugup. Ia tak ingin kalau Saint tahu bahwa papaya membicarakan tentang pengorbanan Saint selama ini.

"Ahh, iya. Papa hanya bilang seperti itu."

"Tapi kau kelihatan serius tadi."

"Ahh, itu perasaanmu saja."

"Kau tidak berbohong padaku kan Bee?"

"Tidak sayang. Papa hanya memintaku untuk menjagamu. Itu saja."

"Ahh, baiklah."

Tiba-tiba ponsel Perth berdering.

"Siapa Bee?"
Tanya Saint.

"Orang tak penting sayang."
Jawab Perth saat mengetahui siapa yang menelponnya.

"Ahh,"

Tak lama ponsel Perth kembali berdering.
Perth kembali mengecek ponselnya.
Namun Perth kembali mengabaikannya dan tak mengangkat telponnya.

Saint menatap Perth,
"Apa itu Nana?"

Saint menganguk.
Seketika ekspresi Saint pun berubah.

"Angkatlah Bee."

"Tak perlu. Tak penting"

"Siapa tahu ada yang penting yang ingin dia
bicarakan."

"Apapun yang ia katakan sudah tak penting lagi sayang. Sudahlah."

"Bee, angkat saja. Kasihan Nana, pasti menunggu iawabanmu."

"Sayang!"
Perth sedikit membentak dengan wajah kesal.

"Bisakah kau tidak memaksaku untuk menjawab telpon Nana?"
Lanjut Perth.

Saint terkejut dan terdiam melihat Perth membentaknya.

"Ahh, maaf."

Suasana mobil pun seketika berubah.
Saint terdiam dan berpaling muka menatap luar jendela.

Setelah hening beberapa menit, terdengar suara isak tangis Saint yang membuat Perth menatap Saint.

Perth tidak berniat untuk membentak Saint, jujur ia sedikit tidak suka saat Saint memaksa untuk mengangkat telefon dari Nana.
Baginya dirinya dan Nana sudah tidak ada lagi urusan.

My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang