22

93 16 1
                                    





"Jadi ini nomor ponselmu?"
Tanya Perth.

"Hehehe. Iya."

"Astaga, jahil sekali kamu. Aku tak mengenali suaramu sama sekali."

"Ahaha. Aku putus asa malam itu. Aku tak tahan jika harus diam untuk merindu. Dan akhirnya aku memberanikan diri untuk menghubungimu."

"Ya ampun, bahkan setiap malam kau berisik sekali."

"Haha. Maafkan aku. rinduku yang melakukan itu."

"Sampai suatu hari kau berhenti menghubungiku, dengan bodohnya aku menunggumu untuk menggangguku."
Ungkap Perth yang tersenyum mengingat waktu itu.

"Perth."

"Iya."

"Kau selesai dengan Nana?"

"Ahh, tak perlu dibahas lagi."

"Kenapa? Kenapa kalian berpisah?"

"Haruskah aku bercerita?"

Saint tersenyum menggenggam tangan Perth.

"Nana mengkhianatiku. Padahal untuk mendapatkannya aku harus menyakitimu. Aku menyesal karena terlambat menyadari perasaan aku untukmu."
Jelas Perth menatap Saint.

Saint tersenyum.

"Aku tak apa. Semua kulakukan untuk kebahagianmu."

"Aku bahagia, disisi lain kau menderita karenaku."

"Aku tak pernah memperdulikan itu. Melihatmu bahagia, akupun bahagia. Ingatlah satu hal dariku. Satu kalimat dariku untukmu."

"Apa itu?"

"You are My Happiness."
Saint tersenyum.

Perth tersenyum menatap Saint yang begitu manis.

"Siapapun yang akan bersanding denganmu kelak, aku akan selalu mendukungmu."

"Aku... Aku pastikan, hanya satu orang yang akan bersanding denganku kelak itu hanya kau."
Ungkap Perth sembari menggenggam tangan Saint.

"Hanya aku?"

"Iya. Hanya kau Saint Suppapong."

Saint yang mendengar itu tersipu malu, namun hatinya sangat senang.
Merekap un saling melempar senyum dan akhirnya bepelukan.
Tanpa mereka sadari, pada saat itu, ke empat temannya menyaksikan Saint dan Perth dari kejauhan.

"Ahh, akhirnya mereka bersatu."
Ucap Kim yang ikut merasa bahagia.

Kim melingkarkan tangannya di pinggang Jeon.

"Saint pasti sangat bahagia saat ini."
Ucap Jeon.

"Kuharap bukan hanya saat ini. Namun selamanya mereka akan bahagia dan bersama."

"Yaa... hanya kurang kita saja yang belum bersatu.
Kuharap kau mau membuka hatimu untukku. Aku akan membuatmu bahagia."
Ungkap Yoon pada Min.

Min menatap Yoon, dia tersenyum malu.
Kali ini Min tidak lagi melakukan kepalan tangan ataupun ancaman semacamnva.

*****

Acara pelepasan mereka sudah selesai.
Perth, Saint, Yoon, Min, Kim dan Jeo berada di
kantin sekolah untuk makan siang.

"Saint, bagaimana kehidupanmu disana?"
Tanya Kim.

"Aku melanjutkan sekolahku disana."

"Benarkah?"
Jeon.

"Iya, aku punya teman dekat disana. Choi namanya. Dia yang membantuku melakukan semua hal disana."
Ungkap Saint.

Perth terlihat canggung saat Saint menceritakan sosok Choi.

My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang