16

208 23 2
                                    



Hari demi hari pun silih berganti. Ini adalah hari ketiga Saint setelah menjalani operasi.

Saat ini Dr. Nam sedang berada di ruangan Saint untuk memeriksa perkembangan kesehatan Saint.

"Bagaimana keadaan Saint dok? Kenapa ia belum juga sadar?"
Tanya Nat khawatir.

"Keadaan Saint baik- baik saja Nyonya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tunggu untuk sebentar lagi."

"Syukurlah. Baiklah dok, terima kasih."

Setelah beberapa jam kemudian, Saint pun sadar. Saint perlahan membuka matanya.

"Ma... mama."
Suara Saint lemah.

Mile dan Nat terkejut mendengar suara Saint. Mereka pun segera menghampiri Saint.

"Saint?"
Nat tak dapat menahan airmatanya karena merasa sangat senang melihat Saint akhirnya sadar juga.

"Sayang?"
Mile pun juga menangis bahagia.

Saat Saint membuka matanya, ia melihat suasana putih ruangannya.

"Apa aku sudah di surga?"
Tanya Saint.

"Tidak sayang, kamu di sini. Kamu masih hidup.
Operasimu berhasil."
Ucap Nat menangis sambil mengusap rambut Saint.

"Kepalaku sakit sekali."
Saint sambil memegang kepalanya.

"Kau baru saja sadar sayang. Istirahatlah."
-Mile.

"Sayang, terima kasih sudah berjuang. Terima kasih tidak meninggalkan mama dan papa. Terima kasih." Nat mengecup kening Saint.

Saint tersenyum cantik.

"Aku akan tetap hidup mama."
Suara Saint pelan.

"Papa akan panggilkan dokter sebentar."

Tak lama kemudian Mile datang bersama dengan
Dr. Nam.

"Hai, Saint."
Sapa Dr. Nam.

"Dokter."
Ucap Saint lemas.

"Dokter periksa sebentar ya?"

"Iya dok."

Dr. Nam pun memeriksa Saint kembali.

"Semuanya baik-baik saja. Jika perkembangannya cepat seperti in terus, kamu akan segera sehat kembali. Kamu hebat Saint. Dokter salut padamu. Tetap semangat ya?"

"Terima kasih dok."
Jawab Saint dengan senyum cantik di bibirnya.

"Kalau begitu dokter permisi dulu ya. Istirahatlah, badanmu masih sangat lemas."

"Baik dok. Terima kasih."

Setelah memeriksa Saint, Dr. Nam pun keluar dari ruangan Saint.

*****

Jakarta-Sekolah

"Sayang, apa Saint sudah ada kabar lagi?"
Tanya Jeon pada Kim.

"Belum. Semalam aku mencoba menghubungi mama dan papa Saint lagi, namun nomernya mash tidak aktif."

"Selamat pagi pasangan baru."
Sapa Min dan Yoon yang memasuki kelas.

"Ya ampun, kalian jangan begitu."
Kim tersipu malu.

"Kalian iri kan?"
Sombong Jeon sambil merangkul Kim.

"Sama sekali tidak."
Ketus Min.

"Tentu."
Jawab Yoon.

Mereka menjawab bersamaan namun dengan jawaban yang berlawanan.

My Happiness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang