"Dok!!!"
teriak salah seorang suster."Detak jantung pesakit kembali!!!
suster kembali teriak."Benarkah?"
Dr. Nam berlari masuk ke ruang operasi kembali.Nat dan Mile terlihat panik tapi ada kelegaan diwajahnya saat mendengar jetak jantung Saintnya kembali. Ada secercah harapan kembali.
"Saint, kau pasti bisa bertahan sayang. Mama dan papa menunggumu di sini. Bertahanlah sayang." Ucap Mile dengan penuh harapan.
Setelah dua jam, Dr. Nam kembali keluar dari ruangan operasi.
"Dokter, bagaimana Saint?"
"Ini benar-benar keajaiban Tuhan. Detak jantungnya telah kembali. Saint selamat tuan, Nyonya. Saint mampu bertahan."
"Ahhh.... Syukurlah."
Nat dan Mile menangis lega mendengar bahwa Saint selamat."Papa."
Nat memeluk suaminya."Terima kasih Tuhan."
Mile membalas pelukan isterinyadan mencium rambut Nat."Putra anda sangat kuat. Oh iya, sebelum kami melakukan operasi. Saint sempat mengatakan, apapun hasil operasinya, entah itu berhasil atau gagal, Saint melarang anda untuk memeberitahu kepada sahabat-sahabnya yang ada di Indonesia."
Ucap Dr. Nam menyampaikan pesan Saint."Baik dok."
Jawab Mile."Putra anda sangat kuat. Sebelum operasi di mulai dia bahkan masih sempat bercanda. Dia sangat ceria dan kuat. Dia mempunyai senyuman yang membuat dia tampak tak sakit."
"Iya dok, dia punya semangat hidup yang luar biasa. Lalu bagaimana keadaan Saint sekarang dok?" Tanya Nat.
"Dia sudah stabil. Sekarang kita tinggal menunggu sampai dia sadar. Dan Saint juga sudah diperbolehkan untuk pindah ke ruang pasien."
"Syukurah."
-Mile."Kalau begitu saya pamit dulu Tuan."
"Iya dok, sekali lagi terima kasih banyak dok."
"Sama-sama."
*****
Perth ke sekolah seperti biasa.
Saat sampai di halaman kelas, Perth dan Nana saling melihat dari jauh.
Namun, Perth mengabaikan Nana lalu masuk ke kelasnya.Perth selalu memandangi bangku Saint.
Melihat suasana kelas yang biasa ramai akan suara dan tawa Saint.
Kini sepi, sunyi, dan membuat Saint kembali menangis.
Perth memutuskan untuk pindah tempat duduk agar tidak terlalu terngiang akan kenangan Saint.Tak lama kemudian Kim, Jeon, Yoon dan Min datang bersamaan.
Mereka melihat Perth yang sedang menunduk, lalu mereka menghampiri Perth."Perth?"
Sapa Jeon sambil menepuk pundak Perth.Perth menatap ke arah Jeon, airmatanya membasahi pipinya.
"Ahhh... kalian sudah datang?"
Perth menghapus airmatanya."Kim, apa kau sudah mendapat kabar dari Saint?" Tanya Perth.
"Belum aku juga mencoba menghubungi mama dan papa Saint, namun semuanya tidak aktif."
Jawabnya sedih."Jeon, Yoon, Min?"
Mereka hanya menggelengkan kepala."Hahhh.. Saint. Kau dimana?"
Perth kembali menangis frustasi."Sudahlah Perth."
Yoon menenangkan Perth.Tak lama setelah itu pak Suho masuk.
"Selamat pagi anak-anak."
Sapa pak Suho.