Terungkap

640 64 2
                                    

Situasi semakin tegang karna Jisoo yang hanya diam dan tak membantah sama sekali ucapan ibu itu,Jenie dan Rosie merasa canggung karna berada di situasi dan kondisi yang salah.

Lisa bisa merasakan nafas kakannya yang kian memburu bahkan sedikit gemetar karna menahan emosi,dan dalam situasi ini hanya dia yang dapat berfikir jernih dan mencoba untuk tetap tenang.

"Bibi,,,aku tak tau apa maksudmu,,tapi setidaknnya lihatlah,,bahkan kakaku baru pulang dari rumah sakit dan kondisinnya belum pulih,,,"

Ibu itu tak terlalu memperdulikan omongan Lisa,namun ia sedikit tersenyum saat melihat wajah Jisoo yang terlihat murung.

"Satu lagi,,,jika bibi berfikir aku belum mengetahuinya,,,maka kau salah,,tentu saja aku sudah mengetahuinya,,,dan semuannya tak akan berubah bukan,,dia tetap kakaku,,,"

Dengan lantangnnya Lisa menjawab dan membuat ibu itu sedikit tidak suka,karna dia menginginkan keributan antara Jisoo dan Lisa.

Tapi ibu itu melihat bagaimana Lisa menenangkan Jisoo dengan terus merangkul kakannya.Dan ahirnnya mereka pun pergi dengan perasaan kesal.

"Maaf,,,tapi aku harus mengantarkan Jisoonie ke kamarnnya untuk istirahat,,,"Ucap Lisa tak melepaskan rangkulannya.

"Kau benar,,,masuklah,,kami juga akan segera pulang,,,"Jawab Iren yang di angguki oleh Jenie dan adiknnya.

"Iren eonnie,,,apa ucapan ibu tadi itu benar,?,,jika semua itu salah kenapa Jisoonie tak membantah nya,,lalu kenapa dia hanya diam,,,?Tanya Rosie penasaran.

Iren bingung harus menjawabnnya seperti apa."Maaf,,,tapi eonnie tak punya hak untuk menjawab pertanyaanmu itu Rosie,,satu hal yang harus kamu tau mereka adalah sodara yang begitu manis dan saling menyayangi.."

"Sudahlah kita tak boleh ikut campur,,ayo kita pulang,,,eomma mengirimkan pesan jika kita harus segera pulang,,,"Ajak Jenie,dan merekapun meninggalkan rumah sahabatnnya itu.

..............

Daniel pulang dari kantor lebih awal,ia masuk dengan sedikit tergesa, mencari-cari keberadaan istrinnya,karna tak juga menemukannya iapun naik menuju kamarnnya sambil berteriak memanggil istrinnya.

Soe jin yang mendengar suaminnya memanggil manggilnya bergegas ke luar untuk menghampiri suaminya,dan benar saja baru keluar dari kamar ia melihat suaminnya begitu tergesa-gesa menghampiri nya.

"Sayang,,,ada apa,,kenapa kau berteriak-teriak,,,?Bukannya menjawab,melainkan Daniel langsung memeluknnya erat dan itu membuatnnya sesikit heran.

Daniel melepaskan pelukannya lalu memegang kedua pundak sang istri."Aku menemukannya,,,,kita akan menjadi keluarga yang utuh sayang,,,"

"Maksudmu apa,?jelaskan pelan-pelan,,"Soe jin sedikit kaget,namun ia bisa melihat suaminnya begitu terlihat bahagia.

"Apa anak-anak belum pulang,?Hubungi mereka dan suruh mereka segera pulang,,aku akan menceritakannya sambil makan malam,,,,"

Lalu Daniel masuk begitu saja ke kamar.Sementara Soe jin sedikit bertanya-tanya,namun ia segera memberi pesan kepada putrinnya untuk segera pulang sesuai perintah suaminnya.

Tidak mengikuti suaminnya masuk kamar,tapi ia memilih untuk turun untuk menyiapkan makan malam,walaupun hati nya sangat penasaran dengan apa yang akan di sampaikan suaminnya nanti.

Namun melihat dari ekspresi wajah suaminnya,semoga semuannya baik-baik saja berharap sebuah kabar bahagia untuk keluargannya.

..................

Lisa menuntun lalu membantu kakannya untuk berbaring,tak lupa ia menutpi tubuh kakanya dengan selimut agar terasa hangat."Tiadurlah,,,kau harus istiraha eonnie,,"

sebuah ikatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang