Ruangan ber ac itu terasa begitu panas dan pengap bagi Jisoo,perasaannya begitu berkecamuk dadanya terasa sesak dan sulit untuk bernafas.Kepalannya begitu sulit untuk berfikir dengan jernih,setelah membaca beberapa informasi di depannya.
Sementara Daniel dan Soe jin hanya diam,menunggu reaksi seperti apa yang akan Jisoo berikan.Namun dari apa yang ia lihat Daniel yakin Jisoo tak akan menerima begitu saja kenyataan di depannya.
"Tuan,,,apa maksud anda dengan semua ini,,,?"Jisoo ahirnya berani mempertanyakan maksud dari laki-laki di hadapannya itu.
"Aku tau,kau bukan orang yang bodoh Jisoo,,kau pasti tau apa isi dari semua itu dan kau pasti bisa menyimpulkan semuannya dengan mudah,,"Jawabnnya dengan tenang.
Jisoo menggelengkan kepalannya."Tidak tuan,,,kalian pasti salah melakukan semua ini,,,pasti ada ke keliruan dari semua hasilnnya,,"
"Jisoo-yaa,,kau bisa menyangkal semua ini,,tapi ada satu benda miliku yang Lisa bawa,,,dan kau tak bisa menyangkal nya."Soe jin memberikan sebuah kotak kecil kepada Jisoo.
Dengan tangan gemetar Jisoo membukannya.Sebuah bukti pembelian kalung,dan saat melihat gambarnya ia mengetahui benda itu,kalung yang beberapa hari lalu ia berikan kepada adiknnya,ia juga sempat mengatakan jika kalung itu adalah jati diri dari adiknnya,identitas yang akan menghubungkan dengan keluarga sebenarnya kelak.
Tapi apa ini,ia tak berfikir secepat ini,bahkan ia pernah berfikir jahat jika adiknnya itu tak akan pernah bertemu dengan keluarga sesungguhnnya.Air matannya sudah tak dapat ia tahan,ia bahkan yerus mengelengkan kepalannya.
"Pada awalnnya,saya hanya mencari waktu yang tepat untuk mengungkapkan ini,tapi Tuhan berkata lain dan nyatannya kau yang harus tau terlebih dahulu,,"
"Tidak,,,tidak mungkin,,,semua ini pasti salah,,,,dia adiku,,dan selamannya akan menjadi adiku,,,"
Melihat kerapuhan pada Jisoo,Soe jin mencoba memeluknnya."Kami tau semua kenyataan ini pasti sangat sulit untuk kau terima,,,tapi inilah kenyataannya,,"
"Untuk sementara waktu,kami akan tetap merahasaikan semua ini,hanya kau yang mengetahuinnya.Menunggu sapai kondisi Lisa pulih dan waktu yang tepat,-"
"Tidak tuan,,ku mohon jangan lakukan itu,,,hanya Lili yang ku miliki,,hanya dia alasanku untuk tetap berjuang,,,"Tangisannya semakin pecah mendengar pernyataan Daniel.
"Kau tak bisa egois Jisoo,,kau tau?betapa menderitannya aku selama ini,mencari putriku yang hilang dengan berbagai cara,dan saat aku menemukannya,,apa aku harus diam dan membiarkannya begitu saja,,,"Lalu Daniel ke luar meninggalkan Jisoo bersama istrinnya di dalam.
"Nyonya,,,ku mohon,,,jangan ambil Liliku,,,,"Jisoo memohon kepada Soe jin,namun ia tak mendapatkan jawaban,justru Soe jin ikut menangis dan kembali memeluknnya.
Jisoo meratapi kenyataan yang baru saja ia terima.Ia berharap jika ini hanyalah mimpi buruknnya,dan berharap seseorang untuk membangunkannya agar ia segera mengakhiri dari semuanya.
Jisoo duduk sendiri di sudut ruangan.Saat dirinnya belum bisa menerima kenyataan pahit itu, tiba-tiba saja seorang suster memberitahunnya jika Lisa mengalami pendarahan hebat dan harus segera melakukan transfusi darah.
Tentu saja Daniel dengan cepat melakukan pemeriksaan dan menjadi pendonor untuk Lisa.Seharusnnya hal itu membuatnnya senang karna adiknnya bisa langsung tertolong,namun nyatannya hal itu semakin membuatnya semakin takut akan kenyataan yang harus ia hadapi.
............
Tangannya tak pernah melepaskan genggaman itu,Jisoo masih setia menunggu Lisa sadar.Satu malam sudah berlalu,tapi tak ada tanda-tanda adiknnya bnagun,bahkan pagi ini ia melewatkan sarapannya hanya untuk menunghu adiknnya bangun,dan ia ingin dirinnyalah orang pertama yang Lisa lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah ikatan
FanfictionTak ada yang benar-benar tau jalan takdir hidup kita akan seperti apa,,,??? Jalani dan lakukan yang terbaik di setiap proses dalam hidup itulah yang terbaik,,,,!!! Setiap usaha pasti akan membuahkan hasil,,,maka berusahalah dan yakin akan hasilnny...