Kenyataan Besar

373 64 7
                                    

Lisa menutup matanya yang terasa panas,yang baru saja terjadi di luar rencananya.Lisa tidak menyangka jika kejadiannya akan sekacau ini,semuanya terjadi di luar dugaan dan rencana awalnya.

Kakanya,Jenie yang tidak bisa mengontrol dirinya dan langsung menyerang Wendy secara langsung,bahkan begitu sulit untuk di hentikan.Membuatnya secara spontan mengambil sebuah keputusan.

Dan nyatanya cara itu berhasil,Jenie berhenti menyerang Wendy,dan tida hanya Jenie,bahkan ibu dan ke dua kakanya yang lain pun ikut mematung melihat dirinya yang terlihat berbeda.

Ia bisa melihat Jenie yang terjalan dengan tatapan lurus ke arahnya dengan tubuh yang gemetar.Namun sang ayah lebih dulu sampai di sampingnya,merebut benie yang ada di tanganya.

"Lili,,,kau tidak perlu melakukan ini sayang,,appa tidak kuat melihatnya.."Daniel bahkan tak bisa menahan air matanya saat melihat Lisa yang terlihat jauh berbeda.

Dengan cepat dan hati-hati,Daniel kembali menutup kepala Lisa,ia melupakan wig yang tergeletak di lantai dan tidak memasangnya kembali.

"Lili sayang,,,apa yang terjadi denganmu nak,,kenapa kamu seperti ini..?"Soe jin menangkup wajah Lisa dengan bercucuran air mata.

Apa yang terjadi dengan putrinya selama ini,apakah banyak hal yang ia tidak ketahui selama ini.Bagaimana bisa ia tidak mengetahui kondisi buruk putrinya selama ini,apa yang terjadi di belakanya.

Soe jin menggelengkan kepalanya frustasi,ia sama sekali tidak percaya dengan apa yang ia lihat,ke mana rambut indah yang menghiasi kepala putrinya selama ini.

Baru saja ia melihat kepala putrinya yang berambut pendek hampir botak,bahkan ia bisa melihat dengan jelas bekas jahitan di sekitar kepala putrinya tersebut.

"Eomma,,,semuanya baik-baik saja,,akan aku jelaskan semuanya,tapi bisakah kau bersikap tenang sedikit,aku tak mau melihatmu menangis seperti ini.."Sesuai dugaanya,Lisa bisa melihat bagaimana reaksi keluarganya saat mengetahui kondisinya.

Rosie bahkan menangis begitu tersedu di pelukan Jisoo yang juga tak bisa menahan tangisnya.Jenie bahkan kini hanya diam dengan tatapan kosong,duduk di lantai dan tak bereaksi sedikitpun.

Lisa tidak mau melihat pemandangan seperti ini.Keluarganya terlihat begitu hancur bahkan mereka belum mendengar bagaimana kondisi kesehatan Lisa sepenuhnya.

............

Seketika kondisinya berbalik,jika tadi terdengar kegaduhan karna semua orang berusaha menghentikan aksi Jenie yang menyeret paksa Wendy ke luar,kini semuanya terdiam dengan pemikiran masing-masing.

Daniel berusaha bersikap tenang dan mecoba memberikan pengertian pada semuanya untuk ikut kembali masuk ke dalam ruang keluarga.Setelah berhasil membawa mereka masuk dan duduk bersama.

Soe jin bahkan tak menolak dirinya kini ikut duduk di sampingnya dan sesekali mengusap pundaknya.Soe jin hanya menurut saat suaminya menuntun dirinya untuk ikut duduk.

"Sepertinya mungkin lebih baik aku menunda untuk bicara dengan kalian,melihat situasi saat in-"

"Lanjutkan dan ceritakan semuanya Lisa,,,,kau melangkah terlalu jauh di belakang kami.."Jisoo menyela Lisa dengan cepat.

Lisa bahkan tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan.Selama ini Jisoo tak pernah memanggil nama aslinya, bagaimana pun ia membuat kaka angkatnya itu kesal.

Kecuali saat dirinya merasakan putus asa dan kehilangan arah karna di tinggal oleh ke dua orang tua angkatnya dulu.Apa Jisoo benar-benar marah besar padanya kali ini.

Wendy yang duduk di samping Lisa,memberikanketakinan denganengusap punggung pasien yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri itu.

Bukan karna ingin nama baiknya kembali,tapi melihat respon semuanya,Wendy meyakini Jika Lisa harus melanjutkan rencana awalnya untuk menceritakan semuanya.

sebuah ikatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang