Kini ke empat gadis itu tengah berkumpul di taman yang ada di kediaman Park.Lisa tak bisa mengabaikan sikap Jenie yang pergi begitu saja,ia memutuskna untuk mengejarnya dan ternyata yang lainnya ikut mengejarnya juga.
Setelah susah payah Lusa bisa meyakinkan semuannya untuk bisa mengerti keputusannya,mereka bisa sedikit lebih santai dan bercanda bersama.Namun berbeda dengan yang lain,Lisa bisa melihat jika kakanya itu lebih banyak diam dan hanya ikut tersenyum sesekali saja.
Lisa menggeser posisi duduknya untuk bisa duduk di samping Jisoo,Lisa meraih tangan Jisoo dan menggenggamnya."Eonnie,,,apa kau tidak senang jika aku pergi,,?
Jisoo yang semula hanya diam kini berbalik menatap wajah Lisa,matanya sedikit bergetar."Jika eonnie melarangmu untuk pergi,apa kau tidak akan pergi Lili..?
Lisa diam sejenak mendengar pertanyaan Jisoo,usapan tangan yang begitu lembut,tatapan mata kakanya yang selalu ia ingat,kini kembali ia rasakan dan inilah Jisoonienya.Lisa memalingkan wajahnya dan menghapus air mata yang siap meluncur itu.
"Tentu saja aku akan tetap melakukannya.Karna yang melarangku bukan Jisoonie ku yang sesungguhnya,,Kau sedang sakit eonnie,,makanya kau bicara seperti itu...?
"Apa kau sudah benar-benar yakin dengan keputusanmu Lili,,?"Iren yang sejak tadi hanya diam dan menyimak ikut bertanya.
"Lili,,jika itu memang keputusanmu,,kami tak bisa melarangmu,aku hanya takut jika ini hanya paksaan dari appa.Tapi karna ini adalah mimpi dan keinginanmu maka aku akan menerima dan mendukung sepenuhnya..."
"Yaahh tentu saja,,dia hanya sekolah di sana,kita bisa mengunjunginya sesekali,sekalian liburan,,,"Ucap Jenie menimpali Rosie.
"Ohh,,ada satu hal yang ku inginkan sebelum pergi,emmhh,,itu,eemmhh-"
"Apaa sihh,,,bilang aja.."Tanya Rosie tak sabar.
"Aku ingin tinggal bersama Jisoonie,,,"Jawabnya menatap Jisoo.
"Eonnie,,,izinkan aku untuk mengenang semua memory yang pernah kita lewati bersama dan membawa untuk ku kenang.."
"Yakkk,,,jadi kau ingin menghabiskan waktu di sana,,,kau tak ingin bersama kami haahh,,,"Jenie menjewer telinga adiknnya dan membuat Lisa sedikit meringis.
Dengan sedikit drama yang terjadi antara Lisa,Jenie dan Rosie,karna keinginan Lisa.Akhirnya Jisoo harus setuju dengan ide Iren jika ke tiga bersodara itu akan tinggal di rumahnya.
..............
Aku sudah mengurus semua keperluannya,,semua berkas yang kau butuhkan akan segera ku kirimkan.Aku tak bisa menolak keinginannya,dan aku akan mempercayakan dia padamu selama terpisah jauh dari kami.
Kita sudah sepakat,dan kau sudah menyetujuinya,aku tau perjalananmu dan aku percaya kau bisa dan mampu menanganinya, walaupun aku tak bisa mengontrol nya dari dekat setidaknnya aku sudah menempatkan dirimu di dekatnya...
Daniel kembali memasukan ponselnya ke dalam saku celan.Entah siapa yang baru saja ia hubungi,tapi tanpa ia sadari ternyata Soe jin ada di belakangnya mendengarkan semua kalimat yang terlontar dari mulut suaminya.
Soe jin berjalan mendekat,memeluknya dari belakang,dan menempelkan kepalanya di punggung suaminya.Daniel menggenggam tangan istrinya yang melingkar di perutnya dan memberikan sebuah usapan kecil.
"Apa aku benar-benar tidak boleh mengantar putriku,,,"Pertanyaan itu terdengar begitu pelan dan lembut.
Daniel memang sudah membicarakannya,hanya dirinya yang akan mengantar Lisa ke London,bahkan ia melarang Rosie dan Jenie yang bersikeras ingin ikut.Daniel membalikan tubuhnya menghadap Soe jin dan menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah ikatan
FanfictionTak ada yang benar-benar tau jalan takdir hidup kita akan seperti apa,,,??? Jalani dan lakukan yang terbaik di setiap proses dalam hidup itulah yang terbaik,,,,!!! Setiap usaha pasti akan membuahkan hasil,,,maka berusahalah dan yakin akan hasilnny...