Oprasi Lisa

470 63 6
                                    

Daniel mendorong kursi roda itu dengan perasaan yang tidak dapat di ungkapkan,walaupun Wendy meyakinkan padanya jika tingkat keberhasilan dari oprasinya sangat tinggi,tetap saja ia merasa takut sesuatu hal yang buruk terjadi.

Hari ini adalah jadwal Lisa untuk oprasi,namun saat dirinya datang Lisa sedikit menampakan kekecewaanya karna dirinya tak mau mendengarkan Lisa.Wendy memang sudah menghunginya dan menyampaikan apa yang putrinya itu inginkan,namun ia memilih untuk egilois lagi dan kembali tak mendengarkan larangan Lisa untuk tidak menemani ya oprasi.

Daniel tak mau jika putrinya itu melewati masa sulitnya sendiri,sudah cukup baginya Lisa meminta dia merahasiakan semuanya dari istri dan ke dua putrinya yang lain.Maka saat ini Daniel sudah memutuskan jika ia akan tetap menemani proses itu walaupun Lisa menentangnya.

"Appa,,,,bukannya aku tak mau kau menemaniku,,tapi aku tidak mau eomma,Jenie eonnie dan Rosie semakin salah faham padamu.Aku tak mau mengorbankan kalian dalam hal ini,,"Lisa tak mau sang ayah tersinggung dengan sikapnya yang mendiaminya sejak ia datang.

"Kau tak perlu berpikir yang tidak-tidak,,,percayakan semuanya pada appa,,,keluarga kita akan tetap baik-baik saja eoh,,,appa akan melakukan apapun untuk kebahagiaan keluarga kita.."Daniel menjawab tanpa berhenti mendorong kursi roda yang di duduki Lisa.

"Apa aku boleh melihat ponselku sebentar,sebelum masuk ke ruang operasi itu,,"Lisa menengadahkan kepalanya ke belakang,meminta persetujuan ayahnya.

Namun Daniel kembali menggelengkan kepala,yang berarti menolak keinginanya.Lisa hanya bisa pasrah dan kembali berbalik membelakangi ayahnya,menampakan wajahnya yang sedikit cemberut dengan sikap keras ayahnya.

"Appa hanya tidak mau merusak semuanya,,ke dua kakamu pasti akan mengadukan drama yang tetjadi sebelum appa pergi ke sini.."Daniel setengah berbisik di telinga putri bungsunya.

"Kalian bertengkar lagi,,,,?Daniel hanya bergumam sebagai jawaban.

"Inilah yang aku takutkan appa,,,aku hanya tidak mau kesalah pahaman antara kalian semakin besar,bukankah ada dokter Wendy di sini,,,Appa sebaiknya kau pulang,jangan biarkanereka marah terlalu lama,,"

"Appa akan pulang setelah memastikan kondisimu benar-benar bisa membuat appa tenang."

Daniel berjongkok di hadapan Lisa,mengusap rambut lalu mengusap pipinya yang semakin menirus itu,di tatapnya wajah pucat itu dengan tatapan sendu.Mereka sudah sampai di depan ruangan oprasi yang akan Lisa masuki,dan sebentar lagi putrinya akan berjuang di dalam sana,ada rasa takut yang harus ia rasakan sendiri tanpa bisa membaginya kepada orang lain.

"Lili,,dengarkan appa,kau harus berjuang dan kau harus kembali ke pangkuan appa,jangan buat appa kembali merasakan kepiluan.Kita akan kembali berkumpul hemmhh,,,"Daniel menarik tubuh Lisa ke dalam pelukannya.

"Eemhh,,,aku tidak akan berjanji appa,tapi aku akan berusaha untuk bisa kembali bersama kalian.Banyak hal yang terjadi karna diriku,termasuk merusak hubunganmu dengan eomma.."

Setelah berbicara sebentar dengan putri bungsunya,Daniel kembali mendorong kursi roda itu masuk ke dalam ruang oprasi.Sebentar lagi Lisa harus berjuang,hanya tinggal menunggu semua persiapannya selesai,Daniel meminta Wendy untuk mengurus semuanya.

Daniel yang tak bisa sellau berada di samping Lisa,memang mempercayakan sepenuhnya pada Wendy.Ia bahkan rela mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk bisa menjadikan Wendy sebagai dokter pribadi untuk putrinya,sekaligus teman yang harus menemani Lisa selama di sini.

............

"Kenapa kau melakukan hal nekat seperti ini,,,"Jisoo langsung bergegas meninggalkan toko bunga miliknya,saat menerima pesan dari Jenie.

sebuah ikatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang