Wajahnya menunjukan emosi dan kemarahan dalam dirinya,Jenie berjalan dari kediamannya yang megah itu.Berhenyi di depan mobilnya,ia meraih kunci yang ia simpan di dalam tasnya.
Sejenak ia terdiam,menarik nafas panjang dan membuangnya kasar.Saat tangannya terangkat ingin membuka kunci mobilnya, tiba-tiba tangannya di tarik dengan paksa.
Tak bisa menghindar,tubuhnya mengikuti seseorang di hadapannya dengan wajah bingung."Apa yang kau lakukan,,,,lepaskan,,,"
"Diam eonnie,,"
Rosie sama sekali tidak menggubris kakanya,ia tetap menariknya sampai di depan mobil miliknya.Dengan cepat ia membuka kuncinya,lalu mendorong kakanya untuk masuk tanpa ada penolakan,setelah itu ia ikut masuk.
"Apa yang kau lakukan haahh,,,?"Jenie sedikit menaikan nada bicaranya melihat tingkah adiknya.
"Aku tidak akan membiarkanmu membawa mobil sendiri eonnie,,,"Jawab Rosie tak menatap kakanya,ia memasukian kunci mobil Jenie yang berhasil ia rebut tadi.
"Tapi aku harus ke kantor,,ada banyak pertemuan penting hari ini.."Jelas Jenie pada adiknya yang sibuk dengan tasnya dan bersiap untuk menyalakan mesin.
"Tapi kau sedang marah,,,aku tidak akan tenang membiarkanmu pergi begitu saja eonnie,,,,itu terlalu berbahaya.."Rosie menatap kakanya sendu dengan matanya yang sudah memerah.
Jenie terdiam,ia melihat ketakutan pada kalimat dan mata adiknya.Jenie mencoba mengendalikan dirinya."Rosie dengar,,,eonnie akan baik-baik saja,kejadian tadi tidak akan mempengaruhi eonie heemhh,,"
Rosie tak bisa menahan air matanya ke luar dan jatuh membasahi pipinya,selama ini mungkin ia terlihat cuek dan sibuk dengan dunianya sendiri.Namun ia begitu takut kehilangan orang-orang yang ia sayang.
Jenie yang melihat itu,menggeserkan tubuhnya mendekati sang adik,lalu ia memeluknya."Apa eonnie menyakitimu,hingga kau menangis seperti ini..?"
Rosie menggelengkan kepalanya di dalam dekapan Jenie."Aku hanya tidak mau sesuatu hal yang buruk menimpamu eonnie.."
"Percayalah,,eonnie akan baik-baik saja.Sekarang kembalikan kunci mobilku,bukankah kau juga ada ujian kan..?"
"Tidak,,,aku akan tetap mengantarmu dulu,,aku tidak akan membiarkanmu membawa mobil sendiri jika emosi masih menguasaimu."Jenie hanya bisa pasrah,jika seperti ini adiknya itu sedang tidak mau di bantah.
"Tapi kau akan telat nantinya,,,"Jenie masih berusaha,namun adiknya tak menjawabnya,ia justru menyalakanesin dan menjalankan mobilnya.
Saat sudah ke luar dari halaman rumahnya,Rosie merasakan ponselnya bergetar,ia melihat sejenak siapa yang menghubunginya.Ia sedikit melotot melihat nama di layarnya,namun sedetik kemudian ia mematikan ponselnya dan kembali melajukan mobilnya.
..................
Lisa terlihat mondar mandir di depan kamarnya,tangannya sibuk memutar-mutar ponsel di tangannya.Pikirannya sedikit terganggu setelah tiga hari yang lalu Rosie menolak panggilan darinya.
Ia tetus mencoba menghubungi ke tiga kakanya,namun tetap saja tak ada yang mnjawabnya.Bukan marah,hanya saja hal ini tak biasa di lakukan oleh ke tiganya,karna biasanya justru mereka yang akan terus menghubunginya jika ia tak menjawab panggilan dari mereka.
Perasaannya sedikit tidak tenang akhir-akhir ini,di tambah sang ayahpun melakukan hal yang sama.Lisa tak tinggal diam saat panggilannya di tolak begitu saja oleh Rosie,ia mencoba menghubungi ayahnya untuk mencari tahu,namun sama saja saat ayahnya tak menjawab ataupunenciba menghubunginya kembali.
"Apa kau tidak lelah,dari tadi mondar mandir di situ,,,?"Wendy yang melihatnya merasa jengah dengan apa yang di lakukan Lisa.
"Aku hanya heran,,kenapa mereka menolak dan mengabaikan panggilan telpon dariku eonnie,,,mereka tak biasanya melakukan ini..."Lisa menghampiri Wendy dan ikut duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah ikatan
FanfictionTak ada yang benar-benar tau jalan takdir hidup kita akan seperti apa,,,??? Jalani dan lakukan yang terbaik di setiap proses dalam hidup itulah yang terbaik,,,,!!! Setiap usaha pasti akan membuahkan hasil,,,maka berusahalah dan yakin akan hasilnny...